KILAS BALIK Najwa Shihab saat Meliput Tsunami Aceh 15 Tahun Silam, Momen Paling Sulit Dilupakan

Salah satu momen paling berharga ketika Najwa Shihab bergabung di Metro TV adalah ketika dirinya meliput gempa dan Tsunami Aceh

Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase YouTube metrotvnews/UNSYIAH TV
KILAS BALIK Najwa Shihab saat Meliput Tsunami Aceh 15 Tahun Silam, Momen Paling Sulit Dilupakan 

TRIBUNKALTIM.CO - Najwa Shihab kini dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

Kerap tampil di layar kaca, Najwa Shihab menjadi salah satu idola masyarakat lintas usia dan lintas profesi.

Belasan tahun berkarier sebagai jurnalis, Najwa Shihab dikenal cerdas dan kritis saat mengulik informasi.

Rekam jejaknya sebagai jurnalis tak bisa dipandang sebelah mata.

Najwa Shihab pernah menjadi reporter, anchor, hingga host program.

Namanya pun melejit saat didapuk mengisi program talkshow Mata Najwa (dulu tayang di MetroTV, kini di Trans7).

Tapi jauh sebelum itu, ada momen yang membuat nama Najwa Shihab jadi buah bibir.

TribunKaltim.co menyadur dari berbagai sumber terkait sepak terjang Najwa Shihab di dunia jurnalis.

Awal mulanya, putri mantan Menteri Agama, Prof Quraish Shihab ini meniti karier sebagai jurnalis di RCTI.

Tak lama bergabung dengan televisi swasta pertama di Indonesia itu, Najwa Shihab kemudian hengkang ke Metro TV.

Di perusahaan milik Surya Paloh, Najwa Shihab pernah menjadi anchor program berita Prime Time Metro Hari Ini, Suara Anda, dan program bincang-bincang Mata Najwa.

Salah satu momen paling berharga ketika Najwa Shihab bergabung di Metro TV adalah ketika dirinya meliput gempa dan Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 silam.

Najwa Shihab pernah menuturkan betapa dirinya sulit melupakan liputan Tsunami Aceh.

"Mengerikan ketika melihat gelimpangan jenazah. Bau anyir jenazah itu masih teringat bahkan terkadang pun masih melekat di ingatan. Saya baru betul-betul melihat di tengah bencana yang dahsyat," kata Najwa Shihab, dikutip dari YouTube Pijaru.

"Saya rasanya tidak pernah berada dalam situasi melihat orang yang rasanya betul-betul hilang harapan. Di situ saya belajar menjadi wartawan yang lebih peka, lebih punya empati, dan memahami apa yang dilalui oleh orang-orang yang saya lihat," kata Najwa Shihab.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved