Penerbangan Bersubsidi Sangatta-Balikpapan PP Ditiadakan, Alasan Harga Avtur Naik
Penerbangan bersubsidi yang diberikan Kementerian Perhubungan RI melalui Dirjen Udara, dihentikan.
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA – Setelah beberapa bulan vakum, Pemkab Kutai Timur akhirnya mendapat kejelasan soal penghentian penerbangan perintis bersubsidi yang selama beberapa tahun belakangan ini melayani rute Sangatta-Balikpapan PP.
Penerbangan bersubsidi yang diberikan Kementerian Perhubungan RI melalui Dirjen Udara, dihentikan.
“Penerbanga bersubsidi untuk tahun 2019 ini tidak ada lagi. Sudah terbit surat dari Kemenhub RI, yang menyebutkan karena naiknya harga BBM atau avtur, subsidi penerbangan dipangkas, termasuk di Kabupaten Kutai Timur.
Jadi tidak ada lagi pesawat perintis, yang sebelumnya dilayani Susi Air, dari Sangatta menuju Balikpapan PP,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Kutim, Ikhsanuddin Syarpie dalam coffee morning yang dipimpin Wabup H Kasmidi Bulang dan Sekda Drs H Irawansyah M Si serta Asisten Pemkesra Drs H Suko Buono M Si, Senin (15/7).
Masyarakat yang ingin ke Balikpapan, terpaksa mengunakan jasa transportasi darat dengan waktu tempuh sekitar 7 jam. Berupa travel atau bus menuju Samarinda lebih dulu, kemudian menyambung ke Balikpapan di Samarinda.
“Kami berharap, jasa penerbangan bersubsidi yang diberikan Pemerintah Pusat, bisa kembali dinikmati masyarakat Kutim pada 2020 mendatang.
Karena itu, tahun ini, kami usulkan kembali ke pemerintah pusat untuk tahun mendatang,” ujar Ikhsan.
Menanggapi hal tersebut, Wabup Kasmidi Bulang tak banyak berkata-kata. Ia mengatakan hal tersebut sebagai akibat pemangkasan yang dilakukan oleh pemerintah pusat pada beberapa pos anggaran di kementerian termasuk Kementerian Perhubungan RI.
“Pemkab Kutim melalui Dinas Perhubungan, sudah mengupayakan agar penerbangan perintis tetap ada.
Pinjam pakai bandara juga sudah dilakukan dan ditandatangani Bupati dan perwakilan Kementerian Keuangan yang menangani aset negara.
Tapi, karena terjadi pemangkasan, sehingga tidak ada lagi penerbangan perintis yang bisa digunakan masyarakat Sangatta dan sekitarnya yang mau menuju Balikpapan atau sebaliknya,” beber Kasmidi.
Meski demikian, rencana penggunaan bandara Tanjung Bara menjadi bandara yang bisa melayani penerbangan dari Sangatta menuju beberapa kota lainnya di Kaltim maupun luar kaltim, tetap ada.
“Prosesnya terus berjalan. Kita dalami dulu persyaratannya apa saja. Diskusikan dengan pihak perusahaan dan Kementerian Keuangan. Karena ini menyangkut aset negara,” ujar Kasmidi.(*)
Subscribe Official YouTube Channel:
Baca juga:
Ponsel Vivo S1 akan Lahir 16 Juli 2019, Seperti Apa Spesifikasi dan Harga Smartphone, Ini Ulasannya
Kontes Miss Korea Menuai Protes, Gara-gara Pakaian Tradisional, Hanbok yang Disebut Terlalu Seksi
BREAKING NEWS Toyota Fortuner dan Truk Adu Banteng di Km 67 Kukar, Sopir Kejepit Tak Bisa Keluar
SORE INI, Matahari Tampak Tepat di Atas Kabah, Berikut Cara Memperbaiki Kiblat di Rumah
Hari Pertama Masuk Sekolah, Mohammad Fatah Sempat Marah Karena Celana Seragam Kebesaran