Soal Kemungkinan Prabowo Gabung ke Jokowi, Mahfud MD Ingatkan Banyak Rakyat yang Tak Setuju
Mahfud MD ingatkan kemungkinan pro dan kontra jika akhirnya Prabowo bergabung dengan Pemerintahan Jokowi pasca-rekonsiliasi. Banyak yang tak setuju
TRIBUNKALTIM.CO - Soal Kemungkinan Prabowo Gabung ke Jokowi, Mahfud MD Ingatkan Banyak Rakyat yang Tak Setuju.
Diketahui, Jokowi dan Prabowo Subianto telah bertemu di Stasiun MRT, akhir pekan lalu.
Spekulasi bakal bergabungnya Prabowo ke Pemerintahan Jokowi pun berkembang pasca-rekonsiliasi tersebut.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, menilai sah-sah saja jika Prabowo Subianto ikut merapat ke koalisi Jokowi.
Hal tersebut diungkapkan Mahfud MD pada wawancara dengan KompasTV yang ditayangkan pada Senin (15/7/2019).
Meski begitu, Mahfud MD juga menilai soal kemungkinan Prabowo Subianto untuk tetap memilih menjadi oposisi.
"Koalisi boleh, oposisi juga boleh," kata Mahfud MD.
Saat ditanya soal kemungkinan merapatnya Prabowo ke koalisi Jokowi, Mahfud pun menyebut wacana itu bukan sebuah hal yang dilarang.
Namun Prabowo harus siap dengan konsekuensinya.
Karena menurut Pakar PERADI ini akan ada banyak masyarakat yang tidak setuju dengan keputusan tersebut.
Menurut Mahfud MD, jika Prabowo dan Partai Gerindra masuk ke Koalisi Indonesia Kerja akan tetap menuai pro dan kontra.
Masyarakat bisa saja menanggapi positif namun bisa jadi justru sebaliknya.
"Itu tidak dilarang, meskipun banyak rakyat yang tidak setuju," ujar Mahfud.
"Tentu banyak yang setuju juga, banyak yang tidak setuju," lanjutnya.
• Tanggapi Pertemuan Prabowo dengan Jokowi, Dahnil Anzar: Rata-rata Pendukung Kecewa
Mahfud pun menyarankan ada baiknya Prabowo tetap berada di posisi sebagai oposisi.
Posisi akan mendapat apresiasi dari sejumlah pihak, termasuk para pendukung dan relawannya.
"Kalau Gerindra itu memimpin oposisi di parlemen akan sangat bagus dan sangat dihargai," saran Mahfud.
"Tapi kalau misalnya mau bergabung tidak dilarang juga oleh hukum," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Mahfud MD menilai Partai Gerindra pantas untuk menjadi pimpinan 'oposisi' pemerintah.
Hal itu disampaikan Mahfud dalam wawancara dengan KompasTV yang ditayangkan pada Minggu (14/7/2019).
Menurut Mahfud, Partai Gerindra merupakan partai yang ada di lingkup koalisi Prabowo-Sandi dengan raihan suara terbanyak.
Dengan perolahan itu, Partai Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo Subianto itu bisa memanfaakan posisinya sebagai pihak oposisi.
• Setelah Rekonsiliasi dengan Jokowi, Mahfud MD Sarankan Prabowo Subianto Pimpin Oposisi di DPR RI
• Janji Tak Terwujud, Mahfud MD Pernah Kecewa soal Kursi Menteri, Tapi Sebut Ada Hikmah Dibaliknya
• Mahfud MD Sebut Rizieq Shihab Bisa-bisa Saja kembali ke Tanah Air, Bahkan Harus Dipulangkan
Oposisi yang dimaksud Mahfud adalah sebagai tim pengawas atau pengontrol pemerintah.
Oposisi ini nantinya, kata Mahfud, menjadi penyeimbang untuk setiap kebijakan yang diambil pemerintah.
"Pak Prabowo (Gerindra, red) yang tertinggi suaranya, bisa memimpin semacam 'oposisi' di DPR, " kata Mahfud.
"Oposisi bagi saya artinya pengawasan, pengontrol dan penyeimbang," lanjutnya.
Mahfud juga menilai ada baiknya jika kelompok eksekutif diserahkan kepadan pihak Joko Widodo.
"Nah yang eksekutif biar sepenuhnya dikelola oleh Pak Jokowi dan partai-partai pendukungnya," terang Mahfud.
"Agar pemerintahan ini ada balance, kalau terus bercampur, mungkin bagi rakyat kurang bagus," pungkasnya pada wawancara itu.
Selain itu, Mahfud juga turut menyambut baik pertemuan antara Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto.
Terwujudnya pertemuan kedua tokoh yang sempat bersaing dalam kontestasi Pilpres 2019 ini diharapkan membuat masyarakat kembali bersatu.
Masyarakat diharapkan tak lagi terbelah atau mengkotak-kotakkan diri satu sama lain.
Diberitakan sebelumnya, Jokowi akhirnya bertemu dengan kompetitornya di Pilpres 2019, Prabowo Subianto.
Dikutip TribunSolo.com dari Tribunnews.com, tanpa diduga pertemuan ternyata digelar di stasiun MRT, Lebak Bulus pada Sabtu, (13/7/2019).
Pertemuan ini diawali dari Jokowi yang mengajak Prabowo bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus sekitar pukul 10.00 WIB.
Tampak Prabowo hadir lebih dulu pukul 09.51, selang beberapa menit Jokowi hadir.
Sebelum masuk ke rangkaian MRT, ketuanya saling bertegur sapa dan bersalaman.
Suasana akrab terus terlihat hingga mereka duduk santai berdua di gerbong satu. (*)
Subscribe Official YouTube Channel:
Baca juga:
Chagii Amelia Terima Ajakan Ridho Ilahi di Kamar Hotel karena Lagi Punya Masalah dengan Suami
Pergoki Suami Rudapaksa Anak Kandung, Istri Langsung Teriak, Ternyata Bukan Pertama Kali
Curi Kotak Amal, Oknum TNI Berseragam Lengkap, Diikat dan Jadi Tontonan Warga, Ini Videonya
Tertutup, Peluang Ahok Jadi Menteri, Ini Aturan Undang-undang, Bagaimana dengan Caleg atau Capres?
NIKITA MIRZANI Jadi Tersangka KDRT Atas Laporan Dipo Latief, Ancaman Hukuman 5 Tahun
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Soal Kemungkinan Prabowo Subianto Merapat ke Koalisi Jokowi, Mahfud MD: Banyak Rakyat Tidak Setuju, https://solo.tribunnews.com/2019/07/15/soal-kemungkinan-prabowo-subianto-merapat-ke-koalisi-mahfud-md-banyak-rakyat-yang-tidak-setuju?page=all.