Polri Bersama Tim Gabungan Ungkap Fakta Baru Kasus Novel Baswedan, Rabu (17/7/2019)

Polri bersama Tim Gabungan akan merilis perkembangan terbaru kasus Novel Baswedan, Penyidik KPK yang disiram air keras

Editor: Rafan Arif Dwinanto
SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
Massa aksi dari Aliansi Masyarakat Anti Korupsi mengenakan topeng Novel Baswedan dalam aksi peringatan dua tahun kasus Novel Baswedan di Jalan Tugu, Kota Malang, Kamis (11/4/2019). Massa aksi menuntut Presiden RI mengevaluasi kinerja kepolisian dalam kasus penyidikan dugaan pembunuhan terhadap Novel Baswedan dan mengutuk segala bentuk teror terhadap penjuang anti korupsi. 

"Saya berharap kasus ini tidak diperkeruh dengan spekulasi.

Tapi betul-betul ada upaya pembuktian yang sungguh-sungguh yang mengikuti aturan pembuktian yang ada," ujar Novel Baswedan saat ditemui di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2019).

Penyidik Senior KPK Novel Baswedan di kediamannya, Kamis (11/4/2019)
Penyidik Senior KPK Novel Baswedan di kediamannya, Kamis (11/4/2019) (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Jika hanya spekulasi dan pelakunya tetap tidak tertangkap, lanjutnya, maka pengusutan yang dilakukan sia-sia.

Adapun Novel Baswedan mengaku masih pesimis dengan TGPF untuk mengungkap kasus penyiraman air keras terhadapnya.

Novel Baswedan menyatakan, pengungkapan laporan penyelidikan TGPF yang akan dipaparkan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian akan menjadi sebuah pertaruhan.

"Ya tentunya saya harap hasil yang ditemukan betul-betul signifikan dan positif.

Dan berulang kali saya sampaikan, pengungkapkan kasus ini bukan sekadar membalas orang yang berbuat, melainkan setidaknya jangan sampai terjadi serupa ke pegawai KPK," paparnya kemudian.

PENUTURAN LENGKAP Komjen Pol Iriawan, Terkait Alasannya Berulangkali Temui Novel Baswedan

Ditanya TGPF Perihal Pertemuannya dengan Novel Baswedan, Begini Jawaban Komjen Pol Iriawan

Novel Baswedan dan Mantan Komisioner KPK Kritik Kinerja TGPF, Ungkap Ada Sesuatu yang Janggal

Menyerang Penyidik KPK, seperti diungkapkan Novel Baswedan, adalah upaya untuk menggagalkan pemberantasan korupsi.

Maka dari itu, ia berharap kasus yang menimpanya tak terulang kembali.

Sebelumnya, masa kerja TGPF dalam mengungkap penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan telah berakhir.

Tim yang memiliki tenggat waktu selama enam bulan itu berakhir pada 7 Juli 2019.

Pada Selasa (9/7/2019) kemarin, tim tersebut telah menyerahkan laporan hasil investigasi kepada Kapolri selaku pemberi mandat.

Hasil investigas TGPF baru akan disampaikan ke publik pada pekan depan.

Pada 11 April 2017 silam, seusai melaksanakan shalat subuh di masjid tak jauh dari rumahnya, Novel tiba-tiba disiram air keras oleh dua pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor.

Cairan itu mengenai wajah Novel.

Kejadian tersebut berlangsung begitu cepat sehingga Novel Baswedan tak sempat mengelak.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved