Menengok Lebih Dekat Keunikan Kampung Terapung di Desa Muara Enggelam,Pagar Kayu Bagai Pintu Gerbang
di Desa Muara Enggelam, sebagian besar mereka tinggal di rumah rakit, hanya sekitar 35 kepala keluarga yang tinggal di rumah panggung
Penulis: Rahmad Taufik | Editor: Mathias Masan Ola
"Kalau kondisi air sungai pasang, jembatan akan dibuka untuk alur lalu-lintas perahu ces warga. Sedangkan kalau kondisi air agak surut seperti sekarang, jembatan difungsikan sebagaimana mestinya," ujar Arianto Camat Muara Wis.
Empat tahun lalu, warga Desa Muara Enggelam masih mengalami krisis listrik. Tapi sejak Maret 2015, warga sudah menikmati listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal bantuan dari pemerintah pusat dengan kapasitas 30 kWp.

Bahkan tahun lalu kapasitas listrik ditambah 12,1 kWp. Sejak listrik masuk desa ini, warga mulai merambah bisnis rumah walet. Hingga sekarang, sekitar 90 rumah walet tumbuh pesat di Desa Muara Enggelam.
Selain keunikan rumah rakit warga, pengunjung bisa menikmati kuliner khas, berupa salai ikan baung. Bahkan salai ikan ini dipasarkan hingga ke Samarinda.
"Salai ikan diolah dengan cara diasapi dari bara kayu jeluma (sejenis tanaman bakau) hingga ikan berwarna kuning kecokelatan," tutur Arianto Camat Muara Wis.
Ikan salai mampu bertahan hingga 2 bulan, meskipun tak disimpan dalam kulkas. Ikan salai ini terasa nikmat diolah dengan kuah santan atau digoreng, lalu disajikan dengan sambal. (*)
Subscribe YouTube newsvideo tribunkaltim:
Baca juga:
Rocky Gerung: Visi Misi Jokowi, tak Ada yang Baru dan tak Tajam, Reaksi Adian Bikin Penonton Ketawa
Sedih, Bayi di Nunukan Terjangkit Virus Rubella, Pendengarannya Tak Merespon
Launching Honda X-ADV 150 di GIIAS 2019, Simak Spesifikasi Detail Motor yang Mirip Honda PCX 150 Ini
Persib Bandung Hadapi Sejumlah Masalah Setelah Menang atas Kalteng Putra
Ayu Ting Ting Sebut Menyesal Menikah & Bercerai dengan Enji, Bilqis Sering Minta Papa