Jika Akhirnya Bergabung, Zulkifli Hasan Tegaskan Dukungan PAN ke Pemerintah Jokowi Tanpa Syarat

Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan sebut dukung Pemerintah Jokowi tanpa syarat, jika akhirnya jadi bergabung. Senada dengan Amien Rais

Editor: Rafan Arif Dwinanto
kompas.com
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memotong tumpeng peringatan HUT PAN dalam pembukaan Rakernas PAN di Bandung, Jawa Barat 

TRIBUNKALTIM.CO - Jika Akhirnya Bergabung, Zulkifli Hasan Tegaskan Dukungan PAN ke Pemerintah Jokowi Tanpa Syarat.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mendukung pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais terkait proses rekonsiliasi pasca Pilpres 2019.

Jika jadi bergabung ke Pemerintah, PAN akan dukung Pemerintah Jokowi tanpa syarat

Ia sepakat dengan ajakan untuk memberikan kesempatan kepada Jokowi-Ma'ruf memimpin Indonesia sampai lima tahun ke depan.

"Yang penting begini, Pak Amien mengatakan kita beri kesempatan, saya kira itu sudah halus banget.

Pak Amien kan tokoh reformasi tokoh bangsa mengatakan kita beri kesempatan Pak Jokowi-Kiai Maruf lima tahun," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/7/2019).

Ketua MPR RI itu menegaskan jika nantinya PAN resmi mendukung pemerintahan Jokowi jilid II, dukungan tersebut tanpa syarat.

Termasuk pemilihan komposisi menteri, ia mengatakan Presiden terpilih Jokowi memiliki hak prerogatif untuk menentukan siapa saja yang akan menjadi menterinya.

"Enggak pakai syarat-syarat, ingat yang berdaulat itu rakyat, rakyat itu yang sudah memberikan kedaulatan kepada presiden terpilih, siapa yang berdaulat? Pak Jokowi sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara," pungkasnya.

Zulkifli Hasan
Zulkifli Hasan (Instagram/@zul.hasan)

Sebelumnya, Amien Rais menanggapi positif Pidato Kebangsaan Jokowi, dan lantas meminta Partai Amanat Nasional tak bergabung ke pemerintah.

Ketua Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan pun sepakat dengan pernyataan Amien Rais soal memberi kesempatan pada Jokowi-MAruf memimpin Indonesia, hingga lima tahun ke depan.

Menurut Zulkifli Hasan, bahasa Amien Rais tersebut versi halus dari sikapnya yang mendoakan agar Jokowi-Maruf sukses memimpin Indonesia.

"Itu bahasa pak Amien saya kira itu bahasa yang paling halus ya.

Kalau bahasa saya kita dukung dan kita doakan agar pak Jokowi dan kyai Ma'ruf sukses memimpin Indonesia.

Sehingga kita berubah menjadi lebih baik lebih adil dan lebih sejahtera yan saya kira subtansi nya sama," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen, senayan, Jakarta, Kamis, (18/7/2019).

Mengenai permintaan Amien Rais agar PAN tidak masuk koalisi, Zulkifli menjawab diplomatis.

Ia mengatakan dalam sistem pemerintahan di Indonesia tidak ada koalisi atau oposisi yang pemanen.

Koalisi menurutnya didasarkan pada Pancasila dengan musyawarah mufakat.

"Oposisi dan tidak itu tidak tepat bisa saja dipusat kota tidak bersama, atau bersama tapi di daerah berbeda.

Ya contohnya misalnya di Lampung kami dengan Golkar sama partai-partai lain, di Sulawesi Selatan kita bersama PDIP dan Nasdem.

Jadi kita menganut Pancasila sistemnya musyawarah mufakat, Musyarawah mufakat itu bisa sepakat untuk sepakat, bisa juga sepakat atau tidak sepakat," katanya.

Indonesia menurut Zulkifli tidak seperti sistem politik di Amerika yang terdiri dari dua partai. Indonesia menganut multi partai, sehingga ada yang namanya musyawarah dalam mengambil sikap atau keputusan.

"Di sini tidak tapi di daerah lain kita bisa bersama-sama itu saya kira," kata Zulkifli.

Sebelumnya Amien Rais setuju dengan pertemuan antara Prabowo dengan Jokowi. Hanya saja Amien meminta pertemuan tersebut tidak ditindaklanjuti dengan power sharing atau bagi bagi kekuasaan.

Bahkan Amien yang menjabat dewan kehormatan PAN meminta partainya tidak masuk ke dalam koalisi pemerintah.

Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan memberikan arahana dalam Rapat Kerja Wilayah DPW PAN Sulsel di Hotel Grand Clarion Makassar, Jl AP Pettarani, Makassar, Sulsel, Kamis (11/1/2018). Rakerwil ini adalah kegiatan pertama setelah Musker dan pelantikan yang merumuskan strategi pemenangan di Pilkada, Pemilu dan Pilpres 2019.
Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan memberikan arahana dalam Rapat Kerja Wilayah DPW PAN Sulsel di Hotel Grand Clarion Makassar, Jl AP Pettarani, Makassar, Sulsel, Kamis (11/1/2018). Rakerwil ini adalah kegiatan pertama setelah Musker dan pelantikan yang merumuskan strategi pemenangan di Pilkada, Pemilu dan Pilpres 2019. (TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN)

Incar Jabatan

PAN kembali menegaskan langkah politiknya untuk bergabung di Pemerintahan Jokowi, lima tahun mendatang.

Sikap PAN ini ditegaskan Waketum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan.

Bara hasibuan menyatakan partainya itu siap untuk bergabung dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan di Jakarta, Senin (29/4/2019).
Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan di Jakarta, Senin (29/4/2019). ((KOMPAS.com/Ihsanuddin))

Ia mengungkapkan partainya bisa ikut andil menjadi bagian dari Pemerintah.

Yakni dengan ikut mengambil alih posisi di pemerintahan hingga pimpinan di parlemen.

"Saya pikir kan manifestasi macam-macam.

Tentu bisa di pemerintahan, bisa di pimpinan DPR, MPR.

Tentu kita perlu tempat yang bisa bekerja nyata untuk bantu Jokowi.

Apakah di pemerintahan, kabinet, atau di parlemen itu manifestasi macam-macam," ungkap Bara di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/7/2019).

 Sebelum dan Sesudah Pertemuan Jokowi dan Prabowo, Begini Perbedaan Sikap Amien Rais

 Tjahjo Kumolo Sayangkan Sikap Amien Rais Soal Jokowi, Harusnya Berpikir Positif Sejak Dulu

 Soroti Politisi Pendukung Prabowo yang Kini Meminta Posisi ke Jokowi, Amien Rais Sebut Itu Aib

Ia menambahkan, keberadaan koalisi Prabowo - Sandi sudah berakhir.

Posisi Partai Amanat Nasional saat ini tidak berada dalam kubu mana pun.

Ia mengatakan mayoritas kader di tingkat provinsi menginginkan Partai Amanat Nasional untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi lima tahun kedepan.

"Ada yang menyatakan terang-terangan bergabung dengan Pemerintahan Jokowi yang dinilai sebagai langkah yang realistis dan logis sebagai positioning PAN lima tahun ke depan," terangnya.

Ia mengakui, jika nantinya PAN bergabung, maka akan memerlukan komitmen baru karena PAN berada di kubu Prabowo-Sandi.

Ia menyebut, hal tersebut bisa dibicarakan dan menurutnya, meski Jokowi menang, partai koalisinya tak bisa mengambil seluruh 'jatah'.

"Kami mengerti kebutuhan sekarang ini Pak Jokowi sebagai pemenang dan partai koalisinya mempunyai sikap mereka tidak bisa winner take all.

Bahwa dengan tantangan dan polalirasi yang sangat tajam ini perlu membangun pemerintahan yang inclusive government," pungkas Bara Hasibuan. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved