Khianat Cinta hingga Kasmaran, 7 Lagu Patah Hati Didi Kempot yang Menyayat Hati dan Kisah Dibaliknya

Didi Kempot kini memiliki julukan Bapak Patah Hati Nasional gara-gara lagunya yang menyayat hati dan menceritakan kesedihan dan kisah patah hati

Penulis: Doan Pardede | Editor: Januar Alamijaya
Tribunstyle.com/YouTube
Pengkhianatan Cinta hingga Kasmaran, 7 Lagu Patah Hati Didi Kempot yang Menyayat Hati dan Kisah Dibaliknya 

“Mulai dari Stasiun Balapan, Sewu Kutho, Taman Asmoro, Banyu Langit, Suket Teki, dan lain-lain sampai Pamer Bojo, senang aku nulis lagu kayak gitu,” ujar dia.

“Tapi ada yang agak membahagiakan, Podo Indonesiane (Sama-Sama Indonesia), coba buka di YouTube, ada,” lanjut dia.

Kemudian, Didi membawakan sepenggal lirik lagu Podo Indonesiane, kira-kira begini liriknya:

Penak ora penak yo dipenak-penakke (Enak enggak enak ya dibuat enak)

Seneng opo ora yo diseneng-senengke (Senang apa enggak ya dibuat senang)

Adem opo panas yo diadem-ademke (dingin atau panas ya dibuat dingin)

Lagu itu secara umum menggambarkan kondisi masyarakat Indonesia yang harus hidup dalam kerukunan, apa pun yang terjadi.

“Hidup itu damai, sejahtera, rukun, Merah-Putih banget, Indonesia banget,” jelas Didi Kempot.

Mengenai jumlah lagu yang diciptakannya, Didi tak ingat persis.

“Ah lali (lupa) aku, ya mungkin ada 700 sampai 800 lagu,” kata dia.

Bagi Didi, ratusan karyanya, meski berlirik patah hati, bisa dinikmati siapa saja, dengan suasana hati apa saja.

Ia menyebutnya, "Lagu patah hati yang bisa menghibur banyak orang".

Mengenai julukan The Godfather of Broken Heart, Didi Kempot sempat bingung.

“Sempat bingung, satu orang sakit hati saja sudah bikin bingung, ini saya jadi bapaknya cah-cah loro ati banyak sekali," ujar Didi.

Baca juga :

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved