Kaltara Minta Pemeriksaan Kesehatan Calon TKI Cukup di Nunukan, Tak Perlu di Sabah
di Malaysia, calon TKI masih harus melaksanakan pemeriksaan kesehatan, yang menurut Usman hal tersebut tidak efisien bagi calon TKI.
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR – Kalimantan Utara mendorong Pemerintah Sabah , Malaysia untuk mengefektifkan sistem pemeriksaan kesehatan bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Utara, Usman, mengaku sudah disampaikan dalam Forum Sosek Malindo yang berlangsung di Yogyakarta akhir Juni kemarin.
Sebelum pemberangkatan TKI, akan dilakukan pemeriksaan kesehatan kepada para TKI di Nunukan. Dokumen hasil pemeriksaan kesehatan tersebut akan menjadi pegangan TKI untuk mencari pekerjaan di Malaysia.
Namun di Malaysia, calon TKI masih harus melaksanakan pemeriksaan kesehatan, yang menurut Usman hal tersebut tidak efisien bagi calon TKI.
“Kita menginginkan tidak lagi dilakukan pemeriksaan kesehatan di Malaysia, karena sudah diperiksa kesehatan di Nunukan, dan ada dokumen hasil pemeriksaan tersebut.
Makanya kami bilang di Forum Sosek Malindo itu supaya pemeriksaan cukup di Nunukan saja,” kata Usman kepada Tribunkaltim.co, Selasa (23/7/2019).
Rumah sakit Nunukan pun sebutnya, sudah memiliki layanan yang cukup baik. RSUD Nunukan misalnya sudah terakteritasi Paripuna oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
“Awalnya mereka minta RSUD diperkuat. Kami nyatakan bahwa RS di Indonesia sangat layak untuk pemeriksaan kesehatan,” katanya.
Hanya saja, pihak Sabah belum merestui permohonan Kalimantan Utara agar pemeriksaan kesehatan hanya dilakukan di Nunukan saja. Pihak Sabah kata Usman mengaku, tidak punya kewenangan untuk memutuskan hal itu.
“Mereka bilang itu kewenangan kerajaan, atau di pemerintah pusatnya-lah. Makanya kami usulkan kembali agar ini bisa dibicarakan oleh pemerintah pusat kedua negara, Indonesia dan Malaysia,” ujarnya.
Dalam Forum Sosek Malindo sebut Usman, ditekankan pula pertukaran informasi kesehatan antar Kalimantan Utara dan Sabah.
Informasi kesehatan penting untuk mengetahui perkembangan actual gejala-gejala penyakit yang rentan menyerang dua daerah bertetangga ini.
“Misalnya kalau ada TKI yang mengidap penyakit menular, kami minta disampaikan. Jangan sampai dia sudah masuk Nunukan, kita tidak tahu.
Selama ini sudah dilakukan tetapi belum intensif. Kita perlu pertukaran informasi yang kontinyu dan detil. Utamanya terkait dengan penyakit-penyakit yang mendera TKI kita,” ujarnya. (*)
Subscribe YouTube newsvideo tribunkaltim:
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/tampak-delegasi-kalimantan-utara-dalam-forum-sosek-malindo-di-yogyakarta.jpg)