Makin Sengit Rebutan Kursi Ketua MPR RI Antara Sesama Partai Pendukung Jokowi-Maruf dan Non Koalisi
Rebutan kursi Ketua MPR RI juga sengit, antara sesama partai pendukung Jokowi-Maruf, maupun non koalisi seperti Demokrat, Gerindra dan PAN
Namun, ia kembali menegaskan posisi tawar di parlemen tergantung perolehan kursi.
"Di parlemen kan tergantung kursi," tuturnya.
• Partai Pendukung Jokowi Rebutan Jatah Menteri dan Ketua MPR RI, Cak Imin Jelaskan Soal Soliditas
• Gerindra dan Demokrat Rebutan Kursi Ketua MPR RI, Golkar Justru Belum Gelar Rapat Pleno
• Sodik Mudjahid Sebut Ada Kursi Ketua MPR RI untuk Gerindra Dibalik Kesediaan Prabowo Bertemu Jokowi
Solusi dari PPP
Anggota fraksi PPP MPR RI, Achmad Baidowi menyarankan agar Ketua MPR dijabat dari unsur DPD jika nantinya tak ada titik temu terkait pemilihan pimpinan MPR.
Hal itu menyusul partai-partai lima besar pemenang pemilu yang lolos ke parlemen yang makin terang-terangan mengincar jatah kursi Ketua MPR.
Demikian dikatakan Awiek, sapaan akrabnya dalam diskusi Empat Pilar MPR RI bertajuk 'Musyawarah Mufakat untuk Pimpinan MPR', di Media Center DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (22/7/2019).
"Kenapa enggak unsur DPD yang jadi ketuanya, jadi komposisi pimpinan MPR itu wakil-wakilnya di isi dari DPR dan ketua MPR-nya dari DPD," kata Awiek.
Mekanisme pemilihan Ketua MPR RI
Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno mengatakan, ada tiga kemungkinan yang muncul dalam perebutan kursi pimpinan MPR 2019-2024.
Menurut Hendrawan, kemungkinan pertama, pimpinan MPR dapat dipilih secara aklamasi. Itu bisa dilihat dari sosok ketokohan calon ketua MPR yang dapat mewakili seluruh fraksi di parlemen.
"Opsi aklamasi, tapi betul, calon ketuanya benar-benar yang memiliki kaliber dan karakter yang memiliki ketokohan luar biasa," kata Hendrawan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/7/2019) dikutip Kompas.com
Kemungkinan kedua, kata Hendrawan, adalah dengan pembentukan sistem paket yang terbagi menjadi tiga paket. Setiap paket berisi tiga fraksi partai dan dua dari perwakilan DPD.
"Kemungkinan ada tiga paket. paket A, paket B, Paket C, masing-masing paket terdiri dari tiga fraksi, dan dua dari DPD. Ini kan terjadi pemilihan yang cukup seru," ujarnya.
Kemudian, opsi terakhir pemilihan pimpinan MPR adalah pembentukan dua paket pimpinan MPR.
Dalam dua paket ini, akan mudah memprediksi peluang nama-nama yang akan terpilih menjadi pimpinan MPR.