Pilpres 2019
Sejak Awal Dipaksakan dengan Prabowo, Rocky Gerung Sebut Sandiaga Sedang Menabung Usai Dikhianati
Peneliti Perhimpunan Pendidikan dan Demokrasi (P2D), Rocky Gerung memberikan pernyataan mengejutkan Sandiaga Uno.
"Tapi publik tagih damainya apa? Kan gak ada pengentalan isu, sampai sekarang orang masih berandai-andai itu, siapa Semar dan siapa Togok," katanya.
Bahkan Rocky Gerung menyebut kalau hal itu mirip dengan politik tukang sate.
"Ini sebetulnya politik tukang sate, dikipas-kipas tapi nggak dibagi, cuma mereka berdua yang nikmatin satenya, yang lain kebagian aromanya saja," jelasnya.
Baca juga :
Rocky Gerung: Visi Misi Jokowi, tak Ada yang Baru dan tak Tajam, Reaksi Adian Bikin Penonton Ketawa
TERNYATA Rocky Gerung Pernah Jatuh Cinta Berkali-kali, Inikah Alasan Belum Nikah di Usia 60?
Meski begitu, ia memberi pesan kepada pendukung kedua kubu untuk tetap kembali ke akal sehat meski merasa kecewa.
"Boleh kecewa, tapi kita pulihkan kembali akan sehat kita bahwa pengalaman buruk ini hanya pengalaman buruk, nggak usah ditangisi, dan orang memang musti telan pil pahit supaya tubuhnya makin sehat," tutupnya.
Tak hanya itu, Rocky Gerung juga mengomentari sikap Prabowo yang saat ini lebih ke dealership daripada leadership.
"Itu artinya, kita lagi pindah dari politik leadership ke dealership, jadi orang marah kenapa pemimpin yang tadinya leader kok jadi berkualitas dealer gitu," ujarnya.
"Ini saya bisa pahami, karena pada waktu kampanye, orang melihat sosok Prabowo terutama, adalah orang yang ingin mengedepankan politik bernilai, atau value dalam politik, dan terutama emak-emak menganggap itu adalah representasi dari hati nurani. Jadi kalau urusan hati nurani itu hitam atau putih, gak ada itu naik gerbong terus tinggalin penonton di belakang layar, kan gitu persoalannya," tambahnya.
Meski begitu, menurutnya, saat ini Prabowo sedang memperlihatkan bahwa dirinya tidak seperti yang dianggap para pendukung.
Namun, hal itu akan diuji oleh waktu apakah Prabowo benar seperti itu atau tidak.
"Buat die hard itu to be or not to be, karena mereka itu meraka tetap menganggap bahwa mereka disakiti, karena disakiti, Pak Prabowo pasti tahu itu, lalu dia cicil psikologinya itu, dengan memperlihatkan bahwa kami nggak begitu, kami akan begini-begini. Tapi itu kan diuji oleh waktu," jelasnya.
Kemudian menurutnya, yang menjadi masalah saat ini adalah Jokowi akan segera melakukan reshufle dalam waktu dekat.