Seorang Ibu di Palembang Diperkosa saat Sedang Menyusui Bayinya, Tak Berdaya Karena Diancam Bunuh
Aksi pemerkosaan tersebut terjadi lantaran pelaku RH tak bisa menahan hasrat ketika melihat korban sedang menyusui anaknya.
Baca juga :
Ibu Pergoki Anaknya Diperkosa Kakak Kelas, Keluarga Pemerkosa Malah Marah dan Lakukan Penganiayaan
Kedapatan Ngamar dengan Model di Hotel Paris, serta Dituduh Memperkosa, Ini Penjelasan Neymar
Sementara, mayat korban ditemukan pada Kamis (18/7/2019). Saat ditemukan, mayat korban tertutup dengan terpal, dengan wajah yang sudah hitam serta celana jeans yang sudah berada di bawah lutut.
"Pelaku ditangkap di Kelurahan Dokiri, Kecamatan Tidore Selatan, Kota Tidore Kepulauan, pada Kamis 18 Juli 2019 sekitar pukul 10.00 WIT," kata Anton.
Rolan yang juga residivis kasus pemerkosaan tahun 2006 itu menghabisi nyawa korbannya dengan cara menggunakan karet lis variasi kaca mobil yang diikatkan di leher korban sebanyak dua kali.
Sebelumnya, pada Selasa 16 Juli 2019, korban dari tempat tinggalnya menaiki mobil penumpang yang dibawa pelaku. Saat itu, penumpang yang ada di dalam mobil hanya korban sendiri.
Korban rencananya akan ke Ternate untuk mengikuti tes calon mahasiswa baru. Namun, sebelum sampai di tujuan, mobil yang dibawa pelaku membelok dan melewati jalan lain.
Dari situ, pelaku lalu melancarkan aksinya. Hilangnya GK selama dua hari membuat pihak keluarga dan kerabat korban bertanya-tanya dan sempat diviralkan di media sosial.
"Mungkin masyarakat mulai ikut merasa resah karena hilangnya K, kemudian munculah di medsos. Dan alhamdulillah itu lebih memudahkan kami," kata Anton.
Baca juga :
Mahasiswi Diperkosa Dua Pelaku Tak Dikenal, Awalnya Pacaran di Tempat Sepi Bersama Kekasih
Wanita 18 Tahun di Kalimantan Barat Diperkosa Bergilir Lima Orang, Polisi Kini Ringkus Pelaku
Dari hasil viral itu, masyarakat banyak melapor, baik di Kecamatan Malifut mau pun di Kota Tidore. Tertangkapnya pelaku, setelah polisi mencurigai adanya pengiriman motor milik pelaku.
"Tak lama terdengar kabar bahwa yang bersangkutan (MI) pada hari Kamis (18/7/2019) sudah tidak ada lagi di tempat tinggalnya Kecamatan Malifut, Halmahera Utara," kata Anton.