Idul Adha
Keswan Kutai Timur Sisir 27 Peternak dan Pedagang Musiman Hewan Qurban Idul Adha, Hasilnya Begini
Hari-hari sebelumnya, sudah puluhan titik lokasi penjualan hewan kurban, baik yang musiman maupun yang peternak dilakukan pemeriksaan kesehatan.
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Perayaan Idul Adha tinggal hitungan hari. Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Timur kian menggencarkan pemeriksaan hewan yang akan menjadi hewan kurban di puncak perayaan. Karena para pedagang musiman semakin banyak yang menjajakan sapi kurban. Begitu juga peternak di Sangatta, Kalimantan Timur.
Sehingga, dalam dua pekan belakangan ini, Tim Kesehatan Hewan atau Keswan hewan qurban yang dipimpin Kadis Pertanian Sugiono bersama Kasi Keswan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian Kutim, Drh Cut Mutia menyisir para peternak sapi.
Juga sisir peternak kambing serta pedagang sapi maupun kambing musiman yang ada di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.
Seperti yang dilakukan, Rabu (31/7/2019).
Ada tiga titik yang ditinjau tim keswan untuk pemeriksaan hewan kurban. Jalan Poros Sangatta – Bontang Km 3, Jalan APT Pranoto dan Jalan Pendidikan.
Hari-hari sebelumnya, sudah puluhan titik lokasi penjualan hewan kurban, baik yang musiman maupun yang peternak dilakukan pemeriksaan kesehatan.
“Kami sudah menyisir sekitar 27 peternak dan pedagang hewan kurban. Ada sekitar 700-800 ekor sapid an 700 ekor kambing. Alhamdulillah, semua dalam keadaan sehat. Ada satu ekor sapi yang mungkin dalam pengiriman cedera di kakinya.
"Sehingga kami sembelih di RPH. Selebihnya sehat dan sudah kami beri surat keterangan hewan kurban tersebut dalam keadaan sehat. Agar pembeli lebih yakin terhadap hewan kurban yang dibelinya,” ungkap Mutia.
• DPRD Penajam Paser Utara Desak Pemkab PPU Perbaiki Rusaknya Jalan Sepaku tuk Mudahkan ke Balikpapan
Pemeriksaan kesehatan, menurut Mutia tidak hanya sebelum hari raya, atau sebelum disembelih. Tapi, pasca penyembelihan juga akan dilakukan. Untuk memastikan hewan kurban yang dijual sehat dan aman dikonsumsi.
“Untuk pemeriksaan saat sekarang, kami melihat dari sisi fisik hewan kurban tersebut," tuturnya.
Seperti cuping hidung, kalau kering, berarti hewan tersebut sedang demam. Kita beri obat agar sehat.
Kemudian melihat jumlah gigi, untuk menghitung usia hewan kurban.
• Pedagang Hewan Qurban di Balikpapan Mulai Bermunculan. Klaim Kesehatan Sudah Terjamin
• Pemkot Belum Menjamin Kesehatan Hewan Qurban yang Dijual Pedagang Musiman di Balikpapan
Karena jangan sampai belum berusia 1 tahun, sudah dijual untuk jadi hewan kurban.
"Kita juga melihat bulunya. Kalau berdiri, artinya cacingan. Itu perlu diwaspadai juga,” beber Mutia.
Setelah penyembelihan, lanjut Mutia, juga akan dilakukan uji sampel bagian dalam hewan kurban.
Terutama bagian hati, yang kerap ada cacing hati.
Selain itu apakah ada pembengkakan di bagian organ dalam.
• Penajam Paser Utara Paling Siap jadi Penyangga Bagi Ibu Kota Baru RI, Bupati PPU Mendukung Penuh
Pemeriksaan kesehatan hewan kurban menurut Mutia akan terus dilakukan sampai jelang hari H.
Karena banyak pasokan sapi maupun kambing yang masih dalam perjalanan.
Hewan kurban tersebut harus dipastikan kesehatannya dulu sebelum diperdagangkan.
“Pemeriksaan masih terus kami lakukan. Seperti pedagang di Jalan AW Syahrani, masih ada 50 ekor lagi yang akan datang dari Sulawesi. Harus kami periksa juga,” ujar Mutia.