Berawal dari Penangkapan Seorang, Kronologi 70 Warga Serang Polisi di Rumah Sakit dengan Senjata Api
Bentrokan terjadi di Desa Tanjung Raman, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, 4 warga dan 4 polisi mengalami luka tembak serta luka tusuk
TRIBUNKALTIM.CO - Polda Sumatera Selatan menurunkan ratusan personel ke Rumah Sakit Tebing Tinggi di Kabupaten Empat Lawang, Sumsel, untuk mencegah terjadinya bentrok susulan yang menyebabkan empat polisi serta empat warga mengalami luka tembak serta sabetan senjata tajam, Rabu (31/7/2019).
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi mengatakan, personel yang diturunkan terdiri dari :
- 56 personel dari Polres Lahat
- 24 personel dari Polres Lubuklinggau
- 41 personel dari Polres Musi Rawas
- 45 Personel dari Polres Pagar Alam.
- 75 personel dari Brimob Polda Sumsel.
"Situasi saat ini telah berlangsung kondusif. Namun, petugas akan tetap menjaga di sekitar rumah sakit demi keamanan. Malam ini, Kasat Brimob, Dir Intel sudah merapat ke lokasi untuk mencegah bentrok susulan," kata Supriadi, Kamis (1/8/2019).
Supriadi menjelaskan, untuk mengatisipasi hal yang tak diinginkan, empat anggota polisi yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Tebing Tinggi saat ini dipindahkan ke rumah sakit kota Lubuk Linggau.
"Untuk empat warga sebagai tersangka penyerangan masih di rawat di RS Tebing Tinggi. Tidak ada korban yang tewas, semuanya mengalami luka tembak dan senjata tajam," jelas Supriadi.
Selain itu, tokoh masyarakat yang merupakan warga sekitar telah dikumpulkan petugas untuk meredam kericuhan.
Sebelumnya diberitakan, bentrokan terjadi di Desa Tanjung Raman, Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.
Bentrokan menyebabkan empat warga dan empat anggota polisi mengalami luka tembak serta luka tusuk, Rabu (31/7/2019).
Empat anggota polisi yang menjadi korban tersebut yakni Ipda Arsan Fajri dan Bripka Darmawan yang mengalami luka tusuk, serta Bripda Teja Apriaga dan Briptu Agus mengalami luka tembak.
Sedangkan empat warga yang terkena tusukan adalah Erwan dan Erwin.
Sementara dua orang lagi masih belum teridentifikasi petugas.
Baca juga :
Korban Tewas Bentrok Mesuji Bertambah menjadi Lima Orang, Ini Kondisi Terkini di Lokasi
5 Fakta Kerusuhan di Buton, Penyebab Bentrok, Sempat Reda hingga Warga Ketakutan dan Mengungsi
Bentrokan tersebut, terjadi karena petugas melakukan penangkan terhadap tersangka Erwin atas dugaan kasus pengancaman kepada seorang anggota LSM di desa tersebut.
Saat anggota polisi dirawat di rumah sakit, 50-70 warga datang ke lokasi dan menyerang polisi menggunakan senjata api rakitan dan senjata tajam.
Kronologi
Ratusan personel gabungan diturunkan untuk menjaga keamanan di Rumah Sakit Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan ( Sumsel), pascapenyerangan oleh puluhan warga terhadap polisi yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Penyerangan terhadap polisi bermula ketika anggota Unit Reskrim dari Polsek Ulu Musi hendak melakukan penangkapan terhadap Erwin, warga Desa Tanjung Raman, karena dilaporkan oleh seorang anggota LSM telah melakukan pengancaman.
Kanit Polsek Ulu Musi Ipda Arsan yang mendapatkan laporan tersebut sekitar pukul 16.30 WIB langsung berangkat bersama tiga anggota lainnya yakni Briptu Ilham, Bripka Suhardi dan Bripka Darmawan untuk mendatangi kediaman Erwin.
Namun, saat itu tersangka Erwin tidak ditemukan petugas di kediamannya.
Sekitar pukul 19.00 WIB, Ipda Arsan bertemu dengan tersangka bersama delapan rekannya di daerah Air Deras.
Baca juga :
Status Siaga 1, Ini Pemicu Bentrok di Buton, 87 Rumah Dibakar, 2 Warga Tewas, 700 Orang Mengungsi
Bentrok Antar Kampung di Buton, Puluhan Rumah Dibakar dan Warga Selamatkan Diri ke Dalam Hutan
Saat bertemu, Ipda Arsan bermaksud hendak mendamaikan antara pelapor dan Erwin.
Mendadak Erwin langsung mengeluarkan pisau dan menyerang petugas bersama delapan orang rekannya yang lain. Serangan itu membuat Ipda Arsan Jatuh mengalami luka tusuk di perut.
Tak hanya itu, Bripka Darmawan turut menjadi korban setelah mengalami luka sabetan senjata tajam di lengan. Tiga anggota lain yang ada lokasi mengeluarkan tembakan peringatan.
Tembakan itu melumpukan dua dua tersangka Erwin dan Erwan.
Sedangkan enam tersangka lainnya melarikan diri. "Dua polisi dan dua tersangka penyerangan itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Tebing Tinggi untuk menjalani perawatan," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Rabu (31/7/2019).
Saat berada di rumah sakit, sekitar pukul 21.00WIB, petugas keamanan yang berada di sana dikejutkan dengan kedatangan satu unit truk bermuatan antara 50-70 orang yang langsung mencoba menyerang polisi yang sedang dirawat.
Para masa itu diduga adalah rekan dari dua pelaku Erwin dan Erwan yang telah ditangkap petugas. Bahkan, para pelaku yang datang itu mengeluarkan senjata api rakitan serta senjata tajam.
Petugas yang ada di lokasi langsung melakukan tembakan peringatan dan mengenai dua pelaku yang saat ini belum diketahui identitasnya.
"Ada 11 pelaku yang kita tangkap di rumah sakit karena melakukan penyerangan. Mereka diduga adalah rekan dari pelaku Erwan dan Erwin yang telah diamankan," jelas Supriadi.
Penjagaan rumah sakit pun diperketat pascakejadian tersebut. Ipda Arsan dan Bripka Darmawan langsung dipindah ke rumah sakit kota Lubuk Linggau untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan.
"Kondisi sekarang telah kondisif," ungkap Supriadi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "70 Warga Bersenpi Serang Polisi, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Amankan Situasi" dan "Kronologi 70 Warga Serang Polisi di Rumah Sakit dengan Senjata Api"