Lima Perguruan Tinggi Bakal Diujicoba Dipimpin Rektor Asing, Begini Penjelasan Menristekdikti
Meski tuai polemik, Menristekdikti Mohamad Nasir tetap melaksanakan impor rektor asing dan dosen untuk sejumlah perguruan tinggi di Indonesia
Keinginan saya ada perguruan tinggi Indonesia masuk peringkat 200 besar dunia,” tegasnya.

Dikritik Fahri Hamzah
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengkritik wacana Menristekdikti Mohamad Nasir mengundang orang asing untuk menjadi Rektor perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Menurut Fahri Hamzah rencana tersebut seperti membuang badan karena kementeriannya tidak mampu memodernisasi kampus.
"Kita kan justru nanyanya ke Menristekdikti punya konsep nggak dalam memordenisasi dan membangun kampus kelas dunia.
Menterinya yang kita tanya.
• Undang Orang Asing untuk Jadi Rektor, Fahri Hamzah, Kemenristekdikti Tak Mampu Modernisasi Kampus
• Menristekdikti Keluarkan Kebijakan Pro Mahasiswa Soal Uang Kuliah Tunggal, Ini Penjelasan Lengkapnya
• Menristekdikti: Pengenalan Kampus Harus Bebas dari Kekerasan, Mahasiswa Dilarang jadi Panitia
Ini kan kayak sebenarnya mau buang badan terus," kata Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (31/7/2019).
Menurut Fahri Hamzah, menteri merupakan orang pilihan yang dianggap mampu menyelesaikan masalah di bidangnya.

Apabila kemudian solusi yang ditawarkan seorang menteri hanya menunjuk orang asing sebagai Rektor, maka menteri tersebut seperti tidak bekerja.
"Lah sampeyan jadi menteri apa kerjaannya? gitu loh.
kita kan nanyanya ke dia bukan kita,ya lagi-lagi nyerah, tunjuk orang asing.
lah kita ini membentuk kabinet dan memilih menteri-menteri ini sebagai menteri, kan kita anggap dia jago membereskan itu," kata Fahri.
Menurut Fahri Menristekdikti harusnya malu ketika mewacanakan orang asing menjadi Rektor di Indonesia.
Karena mengecilkan bangsa Indonesia sendiri.
Padahal bangsa Indonesia sendiri mampu memodernisasi kampus.