Breaking News

Singgung Soal Penolakan di Pemilu 2019, Ketua DPP PDIP Sebut Ketokohan Jokowi Bukan Hal Absolut

Menjadi partai pertama yang dua kali menang pemilu berturut-turut pasca-reformasi, PDI-P mencetak sejarah di Pemilu 2019

Editor: Doan Pardede
Presidential Palace/Agus Suparto
Presiden Jokowi saat mengunjungi Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis, (11/07/2019). Ini beda pidato Jokowi di Sentul dan Halim Perdanakusuma 

PDI-P mencetak sejarah di Pemilu 2019. Partai berlambang banteng itu menjadi partai pertama yang dua kali menang pemilu berturut-turut pasca-reformasi.

Baca juga :

Airlangga Klaim Kursi Ketua MPR RI Sudah Digenggaman Golkar, dan DPR RI Milik PDI Perjuangan

Sederet Kelebihan Megawati yang Membuatnya Bakal Kembali Dipercaya Pimpin PDI Perjuangan

Namun bisakah PDI-P mencetak hatrick kemenangan pada 2024 mendatang? Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai, bukan tidak mungkin PDI-P bisa menjadi partai yang tiga kali menang pemilu berturut-turut.

Syaratnya, PDI-P harus terus melanjutkan dua upaya yang sudah dilakukan sejak kalah di Pemilu 2004 lalu. Pertama, adalah meneruskan tren mencetak kepala daerah yang populer di masyarakat.

"Sejak kalah di pemilu, PDI-P terus mencetak kader unggul di pilkada, termasuk Pak Jokowi. Dan, itu akhirnya dipanen sekarang," kata Burhanuddin dalam diskusi di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Sabtu (3/7/2019).

Kedua, tambah Burhan, PDI-P harus terus melanjutkan upaya untuk merebut hati masyarakat muslim yang merupakan pemilih mayoritas di Indonesia.

Burhan mengatakan, upaya ini penting karena PDI-P sendiri berasal dari fusi Partai Nasionalis dan Partai Katolik.

Namun Burhan melihat, tren belakangan menunjukkan bahwa pemilih muslim yang memilih PDI-P terus bertambah. Hal ini terjadi karena PDI-P berhasil mencitrakan diri sebagai partai yang mendukung Islam toleran. "Pemilih Nahdlatul Ulama yang memilih PDI-P di Pileg 2019 lalu bahkan paling gede.

Dan, itu mungkin yang menjelaskan PDI-P menang di Jatim," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia ini.

Baca juga :

Di Kongres, PDI Perjuangan akan Sesuaikan Struktur Partai dengan Kabinet Jokowi, Ini Penjelasannya

Giliran PPP yang Solid Tolak Masuknya PAN, Gerindra, Demokrat ke Koalisi Indonesia Kerja.

"Itu dua syarat utama mencetak hattrick kemenangan di 2024," sambung Burhan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved