Ayah Ini Harus 'Bunuh' Satu Bayi Kembarnya Sebelum Operasi Pemisahan, Begini Keputusan Akhirnya

Seorang ayah dari balita kembar siam dihadapkan pada pilihan memilukan untuk menyelamatkan satu anaknya dan membunuh yang lain.

Editor: Doan Pardede
mirror.co.uk
Harus 'Bunuh' Satu di Antara 2 Balita Kembar Siam untuk Operasi Pemisahan, Ayah Ini Hadapi Pilihan Memilukan 

TRIBUNKALTIM.CO - Seorang ayah dari balita kembar siam dihadapkan pada pilihan memilukan untuk menyelamatkan satu anaknya dan membunuh yang lain.

Keputusan mustahil Ibrahima Ndiaye dirinci dalam sebuah film dokumenter yang ditayangkan di BBC Two.

Ayah enam anak berusia 50 tahun itu membawa anak kembar siamnya yang berusia 3 tahun, Marieme dan Ndeye dari Senegal ke Inggris lebih dari dua tahun lalu.

Dilansir dari Mirror.co.uk, Minggu (4/8/2019), saat itu, dia berharap para ahli di Great Ormond Street Hospital dapat menyelamatkan mereka.

Gadis-gadis itu memiliki hati, otak, dan paru-paru yang terpisah tetapi berbagi sistem pencernaan, hati, kandung kemih, dan tiga ginjal.

Ini adalah kasus kelahiran langka dengan probabilitas 1 : 200.000.

Marieme memiliki hati yang lemah dan harapan hidup yang pendek tetapi apakah jika dia meninggal, saudarinya, Nideye, juga akan meninggal?

Sekarang Ibrahima harus memutuskan apakah dia ingin melanjutkan operasi pemisahan itu atau tidak.

Sementara diketahui bahwa operasi itu akan memastikan salah satu dari mereka tidak dapat terselamatkan.

Dia berkata: "Dalam situasi ini, Anda tidak menggunakan otak Anda, Anda mengikuti kata hati Anda. Setiap keputusan memilukan, begitu banyak kekacauan, begitu banyak konsekuensi."

Marieme dan Ndeye
Marieme dan Ndeye (mirror.co.uk)

Ibrahima datang ke Inggris setelah ditolak dari rumah sakit di AS, Zimbabwe, Norwegia, Swedia, Belgia, dan Jerman.

Dia kemudian kehilangan pekerjaan dan juga istriny.

Ibrahima, yang sekarang tinggal di Cardiff, juga telah menerima bimbingan dari komite etika rumah sakit London, salah satu yang pertama dari jenisnya di Inggris.

Itu adalah salah satu pusat terkemuka dunia untuk memisahkan kembar siam tetapi Dr Joe Brierley, seorang dokter anak konsultan dan ketua komite, mengatakan:

"Kita dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dipercaya dibandingkan dengan 20 atau 30 tahun yang lalu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved