Bocah 9 Tahun di Kutim Menangis Pulang ke Rumah, Mengaku Dicabuli Kakek 50 Tahun
Setelah melalui proses pemeriksaan para saksi, terlapor kami jerat dengan UU 35/2014 tentang perubahan atas UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA – Satu lagi peristiwa kekerasan pada anak terjadi di Kabupaten Kutai Timur, tepatnya di Kecamatan Muara Wahau.
Seorang anak berusia 9 tahun, sebut saja Bunga, diperlakukan tidak senonoh oleh seorang kakek berusia 50 tahun yang tak lain tetangganya.
Peristiwa tersebut terjadi awal pekan kemarin dan dilaporkan ke Polsek Muara Wahau, Jumat (9/8/2019).
Kapolres Kutai Timur AKBP Teddy Ristiawan didampingi Kapolsek Muara Wahau Iptu Sukirno membenarkan laporan tersebut.
Bahkan, saat ini pihaknya sudah mengamankan tersangka dan memprosesnya secara hukum.
“Setelah melalui proses pemeriksaan para saksi, terlapor kami jerat dengan UU 35/2014 tentang perubahan atas UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak," ungkap Kapolsek Muara Wahau Iptu Sukirno.
Kapolsek Muara Wahau Iptu Sukirno menyebutkan, Pasal 76D, setiap orang dilarang melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain.
Perbuatan tersebut diancam hukuman 15 tahun pidana kurungan, Sabtu (10/8/2019).
Peristiwa tersebut, menurut Kapolsek Muara Wahau Iptu Sukirno dilaporkan nenek korban.
Saat itu, sang cucu baru saja pulang dari memperbaiki sepeda di bengkel.
Ternyata bengkel yang dituju tutup dan Bunga hendak kembali pulang ke rumah.
Di pertengahan jalan, korban dipanggil oleh tersangka yang hendak membantu memperbaiki sepeda.
“Neneknya kaget, melihat cucunya pulang dalam keadaan menangis. Ditanya, kamu kenapa, si cucu menjawab, tadi ada orang di rumah kuning itu mencabuli orang. Si nenek pun berkata, ah biar aja, asal bukan kamu,” kata Kapolsek Muara Wahau Iptu Sukirno.
Mendapat jawaban seperti itu dari sang nenek, si cucu kembali bertanya, kalau mencabuli orang bisa hamil kah? Si nenek pun menjawab bisa.
Tak disangka, si cucu langsung berteriak dan berkata, kalau begitu aku yang hamil.