Soal Buku Berbau Komunis, Adian Napitupulu dan Masinton Kompak Tolak Razia, Tak Tahu Baik dan Buruk

Dua politisi PDI Perjuangan yakni Adian Napitulu dan Masinton Pasaribu tegas tolak razia buku, termasuk berideologi kiri, atau awam disebut Komunis

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kompas.com
Adian Napitupulu 

Lu tahu dong ini bahaya, ini tidak bahaya, ini bagus, ini tidak bagus kalau tidak pernah baca.

Politikus PDI Perjuangan lainnya, Masinton Pasaribu, juga berpendapat senada.

Bahkan, Masinton berharap negara turun tangan untuk mencegah razia buku secara sewenang-wenang.

"Bagi saya, sebenarnya ini negara harus jelas dan bersikap tegas.

Tidak boleh lagi ada pelarangan dalam bentuk semena-mena di luar putusan hukum.

Kalau hari ini masih ada sweeping buku, maka negara harus hadir di situ," kata Masinton.

Anggota Komisi III DPR RI itu mengatakan, apalagi sebuah buku itu diputuskan dilarang atau tidak harus didasarkan pada putusan pengadilan.

"Seingat saya, itu ada putusan MK. (Pelarangan buku) itu harus berdasarkan putusan pengadilan, bukan semaunya.

Nah, ini kalau saya liat masih ada fenomena fobia kiri," kata Masinton. 

Adian Napitupulu
Adian Napitupulu (Tribunnews.com/M Zulfikar)

Tanggapan Najwa dan Glenn

Jurnalis Senior Najwa Shihab mengkritik penangkapan dua pegiat literasi yang menggenal lapak baca gratis di alun-alun Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur

Dua pegiat literasi ini ditangkap pada Sabtu (27/7/2019)

Dua pegiat literasi yang ditangkap merupakan anggota dari Komunitas Vespa Literasi.

Satu pegiat literasi bernama MN (24) warga Desa Jati Urip, Kecamatan Krejengan dan Sauful Anwar (25) warga Desa Bago, Kecamatan Besuk, Probolinggo

Dua pegiat literasi ini ditangkap karena memajang buku DN Aidit, tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved