Video Banjir di Mina Ramai Beredar, Begini Keterangan PPIH dan Jemaah Haji Indonesia di Lapangan
Dalam video yang beredar tersebut, terlihat jemaah berbondong-bondong berjalan melewati banjir yang ketingiannya terlihat hampir setinggi lutut
TRIBUNKALTIM.CO - Sebuah video berisi tayangan Mina, Arab Saudi sedang dilanda banjir beredar di media sosial Whatsapp.
Dalam video berdurasi 11 detik yang beredar tersebut, terlihat jemaah berbondong-bondong berjalan melewati banjir yang ketingiiannya terlihat hampir selutut orang dewasa.
Video ini dibagikan dengan narasi bahwa tengah terjadi banjir di Mina.
Dilansir dari Khaleej Times, Senin (12/9/2019), daerah Mina memang diguyur hujan deras.
Sampah-sampah terbawa aliran air hujan ke tempat yang lebih rendah.
Menurut informasi, air hujan juga merembes ke dalam tenda jemaah.
Kompas.com juga menghubungi Kepala Daerah Kerja Mekkah Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2019 Subhan Cholid, Selasa (13/9/2019).
Subhan mengaku tengah berada di Mekkah.
"Saya kok tidak menemukan kondisi (di video). Hujan iya, tapi enggak banjir," kata Subhan.
Sementara itu, salah satu jemaah haji asal Indonesia, Julia Wingantini, membenarkan pada Senin (12/8/2019) kawasan Mina dilanda hujan deras.
"Memang kemarin hujan. Hujan es. Sampai dari AC, es masuk ke kamar," kata Julia melalui pesan tertulis kepada Kompas.com, Selasa siang.
"Kalau di daerah jamaratnya ada genangan biasa saja. Karena memang deras, tapi tidak banjir seperti di video," lanjut dia.
Meskipun demikian, Julia yang merupakan jemaah haji mandiri dan bermalam di Shisha mengaku tak mengetahui secara persis keadaan di daerah tenda reguler.
"Saya enggak tahu ya, yang di daerah tenda reguler. Kalau dari daerah Shisha enggak banjir," ujar Julia.
"Saat hujan di Arafah, kebetulan saya di Maktab 113. Genangan ada di daerah maktab, tapi daerah Jabal Nur katanya banjir. Jadi karena luas, kalau mungkin ada banjir di spot-spot tertentu sepertinya," papar Julia.
Jemaah Indonesia yang lain, Asep Abdullah, juga menyampaikan hal sama.
"Di wilayah (saya) enggak. Enggak tahu yang lain. Mungkin banjir yang dulu," kata Asep.
Sementara itu, jemaah haji, Amanita Khoiril Hana, mengatakan, jalan menuju lokasi lempar jumrah banjir karena Mina sempat diguyur hujan pada Senin (12/8/2019) sore.
Baca juga :
Satu Jemaah Calon Haji Asal Kutai Timur Nani Jaji Waruke Meninggal Dunia, Telah Berusia 80 Tahun
Usai Suhu 40 Derajat, Padang Arafah Diguyur Hujan saat Jemaah Haji Laksanakan Wukuf
Ia sendiri telah melakukan prosesi lempar jumrah pada siang hari, sebelum terjadinya banjir.
"Tapi lebih banjir yang di tenda-tenda Mina. Depan tenda banjir sampai air masuk ke samping-samping tenda. Kalau jalan besar yang ke jumrahnya enggak gitu banjir," kata Amanita.
Padang Arafah diguyur hujan
Seusai cuaca panas yang menerpa Arab Saudi beberapa hari sebelumnya.
Hujan cukup deras turun di Padang Arafah saat Jemaah Haji melaksanakan wukuf.
Melansir Tribun Wow.com, jarum jam masih menunjukkan pukul 15.00 sore hari waktu Arab Saudi ketika jemaah haji masih khusyu’ melantunkan doa-doa di Padang Arafah.
Tanpa disangka-sangka air hujan tiba-tiba turun dari langit mengguyur bumi Arafah yang sangat jarang dibasahi air hujan dan terlihat gersang.
Awalnya hujan ini rintik-rintik tapi lama kelamaan deras juga.

Jemaah haji yang awalnya berada di dalam tenda berhamburan keluar dari tenda, seolah tak percaya hujan turun di Arafah.
Mereka makin kencang memanjaat doa bentuk syukur Allah menurunkan hujan di saat mustajabah wukuf.
“Alhamdulillah, alhamdulillah. Ini berkah. InsyaAllah ini adalah berkah,” kata seorang jemaah bersuara cukup kencang dari luar tenda.
Turunnya hujan di Arab Saudi memang sesuatu yang sangat langka.
Apalagi selama musim haji ini cuaca di Arab Saudi sangat panas berkisar 40 hingga 49 derajat celcius.
Baca juga :
Sebut Pakai Jatah Menteri, Kenali Modus Penipuan Berangkat Haji Lebih Cepat, 59 CJH Jadi Korban
Kabar Duka, Tanah Air Kehilangan Sosok Ulama Besar, KH Maimun Zubair Wafat Saat Haji di Tanah Suci
Namun cuaca panas ekstrim tersebut berubah seketika di hari wukuf Arafah saat memasuki fase puncak haji.
Hingga Sabtu sore jemaah haji masih berada di dalam tenda Arafah.
Mereka dijadwalkan akan bergeser ke Muzdalifah untuk menjalani mabit.
Hujan saat wukuf di Arafah adalah peristiwa langka, terakhir terjadi pada tahun 2000.
Tadi sebelum turun hujan cuaca 40 derajat celcius. (*)