4 Gempa Guncang Indonesia saat HUT Ke-74 RI, Terkuat di Banten dan Ada Berulang di Tempat yang Sama

Gempa saat peringatan HUT RI ke-74 pada 17 Agustus 2019 tersebut terjadi di sejumlah wilayah dan ada yang berulang di tempat yang sama.

Penulis: Doan Pardede |
Thekidswindow
Ilustrasi gempa. 4 Gempa Guncang Indonesia saat HUT Ke-74 RI 17 Agustus 2019, Terkuat di Bayah Banten dan Ada Berulang di Tempat yang Sama 

TRIBUNKALTIM.CO - Sebanyak 4 gempa mengguncang Indonesia saat peringatan HUT RI ke-74 pada 17 Agustus 2019.

Gempa tersebut terjadi di sejumlah wilayah dan ada yang berulang di tempat yang sama.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, gempa tersebut terjadi di :

1. Bayah Banten dengan kekuatan 4,2 SR

Gempa pertama terjadi di Bayah Banteng pada pukul 12.18 WIB.

Pusat gempa berkekuatan 4,2 SR tersebut berada di 49 Kilometer barat daya Bayah dengan kedalaman 22 Kilometer.

Gempa dirasakan (MMI) di beberapa wilayah, yakni :

III Panggarangan

II Cimandiri

III Bayah

III Cikotok

III Sarwana

2. Ambon dengan kekuatan 3 SR

Gempa kedua terjadi sebelah timur Ambon pukul 19.27 WIB.

Pusat gempa dengan kekuatan 3 SR tersebut berada di laut 23 Kilometer sebelah timur Ambon dengan kedalaman 10 Kilometer.

Gempa dirasakan (MMI) II di Ambon

3. Jayapura dengan kekuatan 3,9 SR

Gempa ketiga terjadi di Jayapura pukul 20.49 WIB.

Pusat gempa berkekuatan 3,9 SR tersebut berada di 17 Kilometer sebelah timur Jayapura dengan kedalaman 6 Kilometer.

Gempa dirasakan (MMI) di beberapa wilayah, yakni :

III Jayapura

III Sentani

4. Ambon dengan kekuatan 3,5 SR

Gempa keempat kembali terjadi Ambon pukul 23.23 WIB.

Pusat gempa berkekuatan 3,5 SR tersebut berada di arah timur laut Ambon dengan kedalamaln 10 Kilometer.

Gempa dirasakan (MMI) II) di Ambon

Baca juga :

Gempa 9 SR Bukan Isapan Jempol, Jokowi Beri Imbauan Khusus ke BNPB, Ini Gambaran Dampak 2,5SR-12,9SR

Gempa Banten Dikabarkan Bakal Diikuti Gempa Dahsyat 9 SR, Begini Penjelasan BMKG

#1

#2

#3

#4

Gambaran situasi berdasarkan skala MMI

Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

Baca juga :

Benarkah Listrik Mati Massal Berkaitan dengan Gempa 6,9 SR di Banten? Begini Penjelasan BMKG

Ternyata Seperti Inilah Kedahsyatan Gempa Menurut Ukurannya, 12,9 SR Pernah Terekam dalam Sejarah

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.

Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah.

Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan menjadi gelap.

Benda-benda terlempar ke udara.

(TribunKaltim.co/Doan Pardede)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved