Digagas Sejak 2009, PLTA Sungai Kayan Kaltara Tak Kunjung Terwujud Butuh Dana Rp 33 Triliun
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan, di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kaltara sampai sekarang tak kunjung direalisasi
Penulis: Mir | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Disinggung mengenai perizinan, Irianto Lambrie mengatakan semua sudah clear.
Termasuk izin keamanan bendungan dari Komisi Keamanan Bendungan di bawah Kementerian PUPR.
"Tinggal melengkapi beberapa yang belum, namun bukan hal yang prinsip. Sehingga sudah bisa dimulai pembangunannya," kata Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie.
Dijelaskan, sesuai keterangan Mr Ji Xiaoyong, Executive Vice President Asia Fasific Powerchina International Group Limited, dalam pengerjaan bendungan nanti dilakukan melalui China Hydro-perusahaan di bawahnya.
Tak hanya itu, nantinya dimungkinkan juga bakal melibatkan beberapa perusahaan lokal, termasuk BUMN di Indonesia.
"Kita semua patut bersyukur. Karena keinginan kita bersama untuk membangun PLTA yang akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara ini, insya Allah akan segera terwujud," ujar Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie.
Ditegaskan Gubernur, pembangunan PLTA ini, pada dasarnya adalah untuk kepentingan masyarakat juga, untuk kesejahteraan masyarakat.
Jika nantinya selesai dibangun, yang akan menikmati adalah masyarakat.
"Kalau listrik sudah ada, investasi jalan. Otomatis tenaga kerja terserap, ekonomi masyarakat tumbuh, dan akhirnya kesejahteraan masyarakat yang didapat," ungkap Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie.
Di lokasi PLTA yang ditargetkan akan selesai pembangunannya dalam waktu 5 tahun ini, tambah Gubenur, nantinya akan dijadikan sebagai sebuah kota kecil baru.
Di kawasan ini, nantinya akan dilengkapi berbagai sarana, seperti pasar, hotel, rumah sakit dan sarana publik lainnya.
Disinggung mengenai isu tenaga kerja yang kadang sering menimbulkan polemik, Gubernur menegaskan, bahwa tenaga kerja yang digunakan tetap mengutamakan tenaga kerja lokal. Tentunya yang memiliki kemampuan dan telah tersertifikasi.
"Untuk penggunaan tenaga kerja asing, baik yang dari China maupun dari negara lain, saya sudah sampaikan, agar hanya khusus untuk tenaga-tenaga ahli yang memang di tempat kita belum ada," imbuhnya.
PT Kayan Hidro Energy menyiapkan miliaran Dollar Amerika dana segar untuk membiayai pembangunan bendungan tahap I Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan, di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Andrew, Direktur PT KHE mengungkapkan, perusahaannya menyiapkan kurang lebih 5 miliar dollar Amerika Serikat (AS) berdasarkan perhitungan yang dilakukan. Angka itu setara dengan Rp 6,6 triliun.