3 Proyek Pos Lintas Batas Negara di Kaltara Habiskan Rp 240 Miliar, Desember 2020 Selesai Zona Inti
Ini sudah pertengahan tahun, tidak mungkin bisa tuntas tahun 2019 ini. Sehingga InsyaAllah, akan selesai Desember 2020, khususnya pada zona inti.
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Rencana pembangunan tiga Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kalimantan Utara sudah memasuki tahap pelelangan di tingkat pusat. Ketiga PLBN yang bakal dibangun ialah PLBN PLBN Long Midan (Krayan) dan PLBN Sei Pancang (Sebatik) di Kabupaten Nunukan, serta PLBN Long Nawang (Kayan Hulu) Kabupaten Malinau.
Kepala Satuan Kerja Prasarana Permukiman Kementerian PUPR Provinsi Kalimantan Utara, Thamrin Husain mengungkapkan, nilai paket ketiga proyek PLBN mencapai Rp 240 miliar.
"Untuk tahap pertama ini, berkisar Rp 70 miliar. Jadi totalnya RP 240 miliar dialokasikan untuk 3 PLBN itu," sebut Thamrin Husain, kepada Tribunkaltim.co di Gedung Gabungan Dinas Pemprov Kalimantan Utara, Kamis (22/8/2019).
Lelang proyek PLBN tersebut tergolong memakan waktu sebab menunggu kajian dan persetujuan kontrak tahun jamak.
"Ini sudah pertengahan tahun, tidak mungkin bisa tuntas tahun 2019 ini. Sehingga InsyaAllah, akan selesai Desember 2020, khususnya pada zona intinya," sebutnya.
Zona inti yang dimaksudkan ialah fasilitas perlintasan perbatasan, serta gedung perkantiran instansi-instansi terkait di PLBN. Setelah zona inti selesai, bakal dilanjutkan pembangunan zoa penunjang seperti pasar.
"Karena kan pemerintah kita menginginkan PLBN itu bukan hanya sebagai tempat perlintasan tetapi bagaimana menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru di perbatasan," sebutnya.
Adapun akses menuju PLBN lanjutnya, juga tengah digarap oleh Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, seperti pembangunan jalan tembus dari Malinau ke Krayan, termask akses di Long Nawang, dan inftrastruktur di sekitar lokasi PLBN Sei Pancang, Sebatik.
Ketiga PLBN yang dibangun di Kalimantan Utara ini bertipe B. Klasifikasi ini melihat jumlah pergerakan perlintasan antar negara.
"Di Indonesia yang Tipe A baru PLBN Aruk di Sambas, Kalimantan Barat. Akan tetapi di Kalimantan Utara juga berpeluang cepat akan naik ke Tipe A jika kita melihat pergerakan perlintasan sejauh ini," ujarnya.
Proyek Strategis Nasional, yakni proyek pembangunan Jalan Tol Samarinda-Bontang, normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM), dan proyek pembangunan Waduk Lambakan, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Ternyata, masih ada satu protek lagi yang menyusul diusulkan masuk Proyek Strategis Nasional atau PSN, yakni jalan perbatasan di Kabupaten Mahakam Hulu (Mahulu).
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR PERA) Kaltim, Taufiq Fauzi mengungkapkan, pemeliharaan, perawatan dan pembangunan jalan perbatasan diajukan oleh Pemprov Kaltim melalui pihaknya menjadi PSN.
Sehingga, dikatakan olehnya, tidak lagi Pemprov Kaltim mengeluarkan biaya untuk jalan perbatasan.
Seperti disampaikan Pak Gubernur ada tiga proyek yang diajukan menjadi PSN. Tapi, dalam perjalanannya bertambah menjadi 4.