3 Proyek Pos Lintas Batas Negara di Kaltara Habiskan Rp 240 Miliar, Desember 2020 Selesai Zona Inti
Ini sudah pertengahan tahun, tidak mungkin bisa tuntas tahun 2019 ini. Sehingga InsyaAllah, akan selesai Desember 2020, khususnya pada zona inti.
"Jadi, kalau dilihat dari apa yang kita berikan maka seperti proyek penanggulangan banjir di Samarinda dengan menormalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) itu tidak seberapa. Kan cuman membutuhkan dana sebesar Rp 8 triliun sampai Rp 10 triliun saja. Itu kecil saja," ujarnya disambut tepuk tangan seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Dirincikan Isran, pendapatan dari segi perdagangan melalui Kaltim menghasilkan USD 18,6 miliar. Kemudian, dari luar Kaltim sebesar USD 12,3 miliar, dan impor Kaltim USD 4 miliar.
Namun, dibeberkan olehnya, dari keseluruhan pendapatan tersebut, yang masuk ke Kaltim tidak seberapa.
Kebanyakan hasil pendapatan daerah, ditegaskan Isran, digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Pulau Jawa.
Kebanyakan digunakan untuk membangun di Pulau Jawa.
Kalau dihitung, 50 persen dana pembangunan nasional itu digunakan untuk membangun Pulau Jawa.
Sedangkan 50 persennya lagi, digunakan untuk pembangunan di luar Pulau Jawa.
Seperti, Kalimantan, Sulawesi, Sumatra dan daerah lainnya," tuturnya.
Ditanyakan soal apakah dapat terealisasi tahun ini, Gubernur Kaltim Isran Noor, mengungkapkan, pihaknya masih akan mengupayakan hal tersebut dapat disetujui tahun ini.
Namun, apabila tidak memungkinkan tahun ini, Gubernur Kaltim Isran Noor menegaskan, akan mengusahakan tiga proyek besar ini dapat masuk sebagai PSN ditahun 2020 mendatang.
“Tiga proyek ini kan biayanya besar. Jadi, kita usulkan masuk dalam PSN,” tuturnya sembari menjelaskan soal masih minimnya pengaruh pengerukan SKM yang dilakukan oleh Pemprov Kaltim saat ini.
“Kurang seberapa pengaruhnya, makanya kita usulkan masuk PSN agar pemerintah pusat yang ambil alih proyeknya nanti,” tandasnya.
(Tribunkaltim.co)