Kapal Terbakar di Masalembu

Kapal Roro Santika Nusantara Surabaya-Balikpapan Terbakar di Pulau Masalembu, Ini Nasib Penumpangnya

Kapal Ro-Ro KM. Santika Nusantara dengan rute Surabaya - Balikpapan terbakar tadi malam (22/8) pukul 20.45 WIB di Perairan Laut Utara Pulau Masalembo

Penulis: Mir | Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co/HO
para penumpang kapal Santika Nusantara yang selamat 

Kebakaran Ancam Pelestarian Mangrove

Aparat penegak hukum dan pemerintah diminta mengusut kebakaran puluhan kapal yang terjadi di Dermaga Barat Pelabuhan Benoa Bali, Senin (9/7/2018) dinihari.

Pasalnya, peristiwa yang membakar sejumlah kapal tersebut mengancam kelestarian hutan mangrove yang banyak mendapat apresiasi dari komunitas Internasional.

Pendiri Forum Peduli Mangrove (FPM) Heru B Wasesa mengatakan, musibah kebakaran tersebut sangat merugikan kelestarian hutan mangrove di lokasi. 

Dirinya pun menyayangkan atas peristiwa kebakaran yang terjadi.

"FPM sebagai pihak yang merawat jutaan  mangrove kawasan Teluk Benoa meminta pertangung jawaban baik materiil dan hukum terhadap ketelodaran yang mengakibatkan kebakaran. Pemerintah dalam hal ini harus bertindak tegas dan masyarakat harus protes keras," kata Heru kepada wartawan di Jakarta.

Sebagai pemerhati lingkungan, FPM kata Heru berusaha memperhatikan dan merawat hutan manggrove di kawasan tersebut.

Sementara Komang Gede Subudi tokoh masyarakat Bali mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan. 

Keluarga Marsinggih tiba di Balikpapan.

Mereka saat ini berada di Dit Polair Polda Kaltim, Selasa (3/1/2017) pukul 11.00 Wita. Mereka didampingi pihak perusahaan PT DOK Perkapalan Kaltim.

Rahayu Ningsih yang merupakan kakak korban meninggal mengaku awalnya melihat berita kebakaran kapal di Internet.

Kejadian tersebut mengingatkan dirinya pada saudaranya yang bekerja di perkapalan.

"Saya lihat di berita online ada kapal terbakar, jadi saya ingat kalau ada keluarga yang kerja di Kaltim. Lah sekalinya benar adik saya jadi korbannya," kata kepada Tribun dengan mata berkaca-kaca.

Rahayu mengenal sosok adiknya tersebut mempunyai kepribadian yang baik, santun, dan sabar dalam menghadapi masalah.

ILUSTRASI Kapal terbakar.
ILUSTRASI Kapal terbakar. (TRIBUN BATAM/THOM LIMAHEKIN)

Bulan Juni lalu menjadi hari terakhir kalinya Rahayu bertemu dengan adiknya tersebut.

Marsinggih merupakan warga Kota Surabaya, Jawa Timur.

Dia tinggal di Desa Manukan Mukti Gang 14 No.02 RT 05 RW 09 Kelurahan Manuk Kulon Kecamatan Tendes Surabaya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved