Ditolak Masuk ke Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya, Begini Sikap Gubernur Papua Lukas Enembe

Gubernur Papua, Lukas Enembe ditolak masuk ke asrama mahasiswa Papua di Jl Kalasan Surabaya, Selasa (27/8/2019) petang.

Editor: Doan Pardede
facebook.com/surya online
Suasana di asrama mahasiswa Papua di Jl Kalasan, Surabaya, Selasa (27/8/2019) petang, saat gubernur Lukas Enembe berniat datang berkunjung. 

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Papua, Lukas Enembe ditolak masuk ke asrama mahasiswa Papua di Jl Kalasan Surabaya, Selasa (27/8/2019) petang.

Lukas Enembe datang bersama rombongannya, dengan didampingi oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, serta Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi.

Gubernur Lukas Enembe mengunjungi asrama mahasiswa Papua ini setelah berdiskusi dengan Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi.

Seperti terlihat dalam tayangan Live Facebook yang diunggah di fanpage Surya Online, saat gubernur Lukas Enembe datang ke asrama, dari dalam pagar terdengar suara yel-yel.

Setelah mendapat penolakan, Gubernur Lukas Enembe pun memutuskan untuk meninggalkan lokasi.

Berikut videonya :

Kapolda Jatim : Ada Miskomunikasi

Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Khofifah Indar Parawansa ditolak masuk ke Asrama Mahasiswa Papua.

Keduanya berencana untuk silaturahmi dan berdialog dengan penghuni asrama yang terletak di Jalan Kalasan, Tambaksari, Surabaya, itu, Selasa (27/8/2019).

Namun, Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, menyebut hal itu bukan penolakan. Luki mengungkapkan hanya terjadi miskomunikasi antara pihak rombongan pejabat dan para penghuni Asrama Mahasiswa Papua.

"Sebelum berkunjung sudah ada komunikasi. Namun, mungkin ada miskomunikasi saja," kata Luki di lokasi.

Miskomunikasi yang berujung penolakkan itu disebabkan oleh banyaknya rombongan yang hadir di depan Asrama Mahasiswa Papua.

Luki mengungkapkan rencana semula yang hadir dan menjalin dialog dengan para penghuni asrama hanyalah Lukas Enembe.

Namun karena rombongan pejabat yang hadir terlampau banyak sehingga menimbulkan gejolak tersebut.

"Ya oleh banyaknya rombongan yang tiba di Jalan Kalasan," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved