Tetangga Dengar Teriakan Korban Saat Satu Keluarga Lakukan Pembunuhan, Kerap Bersihkan Rumah Korban

Tetangga di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) sempat mendengar suara teriakan, Saat terjadi pembunuhan terhadap Supratno dan tiga orang lainnya

TRIBUN JATENG/PERMATA PUTRA SEJATI
Tim Inafis Polres Banyumas melakukan olah TKP terkait penemuan 4 tengkorak dan kerangka manusia di belakang rumah warga Desa Pasinggangan Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, pada Minggu (25/8/2019) 

Jenazah Sugiyono kemudian dibawa ke sebuah kamar. Irvan dan Putra lalu menunggu kedatangan Supratno.

Peternak Ayam Galau Ibu Kota Baru RI di Sepaku, Kandang Ayam Milik Manan akan Jadi Kontrakan

Anggota TNI yang Tewas Dipanah di Deiyai Papua Berasal dari Kodam II Sriwijaya

Tak lama kemudian Supratno, pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di bagian perpustakaan SMPN 4 Purwokerto, tiba di rumah Misem. "Begitu masuk ruang tengah, Ratno langsung dipukul pakai besi dan tabung elpiji. Mayatnya ditumpuk bersama dengan mayat Sugiyono," kata Kapolres.

Selang beberapa waktu kemudian, datanglah korban ketiga yaitu Heri (putra bungsu Misem). Ia dipukul pada bagian belakang dan samping kepala. Mayatnya juga ditumpuk bersama korban lainnya di kamar yang sama.

Para tersangka teringat sepupu mereka, Fifin atau Pipin (putri dari Supratno), tak lama lagi bakal datang ke lokasi itu. "Mereka (Irvan dan Putra) mencoba mengirim pesan melalui handphone Supratno agar Pipin jangan pulang kerumah. Ternyata SMS tersebut tidak dibaca Pipin. Ia sudah telanjur sampai di rumah Misem," ujar AKBP Bambang.

Tak pelak, Pipin ikut dihabisi. Mayat empat korban kemudian di bawa ke bagian belakang rumah Misem untuk dikuburkan.

Polisi tunjukkan barang bukti berupa tabung gas 3 kg dan besi ungkitan dongkrak yang diduga digunakan untuk membunuh korban saat ungkap kasus di Mapolres Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2019)
Polisi tunjukkan barang bukti berupa tabung gas 3 kg dan besi ungkitan dongkrak yang diduga digunakan untuk membunuh korban saat ungkap kasus di Mapolres Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2019) ((KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN))

Sering bertengkar
Sebelum terjadi pembunuhan beberapa tahun terakhir sering terjadi pertengkaran antara keluarga Minah dengan tiga korban (Supratno, Yono, dan Heri). Pangkal pertengkaran yaitu soal tanah seluas 298 m2 yang di atasnya berdiri rumah Minah.

"Menurut tiga korban, tanah itu merupakan warisan Misem kepada semua anaknya. Namun di atas tanah itu sudah berdiri rumah Minah. Bahkan ada bank yang telah memotret rumah dan lahan itu, sehingga terkesan bakal jadi barang jaminan utang," tambah Kapolres.

Tak pelak Supratno, Yono, dan Heri marah besar. Anak anak Saminah, yaitu Irvan dan Putra, sering melihat ibunya cekcok dengan tiga korban.

Anak anak Saminah kemudian ikut terlibat dalam percekcokan tersebut. "Mereka merasa ingin melindungi ibunya," kata AKBP Bambang Yudhantara.

Kronologi Unjuk Rasa di Deiyai Papua, Seribu Orang Datang Tiba-tiba, Didiuga Kelompok Bersenjata

Smartphone Samsung A70 Bakal Lahirkan Generasi Baru, Begini Kehebatan Ponsel Milenial Ini

Suatu ketika Irvan dan Putra menganggap hidup mereka sudah terancam, sehingga merencanakan membunuh saudara kandung sang ibu. Seminggu sebelum pembunuhan sempat terjadi pertengkaran hebat antara Irvan dan Sugiyono.

"Teriakan teriakan keras sempat terjadi. Para tersangka merasa mendapat ancaman pembunuhan dari korban (Sugiyono)," tambah Kapolres. Irvan kemudian minta izin kepada Saminah untuk membunuh para korban.

"Niat itu disampaikan Irvan dan Putra kepada Saminah. Mereka menganggap jika tidak membunuh para korban, maka merekalah yang akan dibunuh. Itulah alasan mereka," ujar Kapolres.

Semula Saminah melarang, namun akhirnya memberi izin. "Bahasa yang digunakan Saminah kepada anak anaknya adalah terserah, silakan saja," ujar Kapolres.

 Identitas empat kerangka manusia di belakang rumah Misem (76) warga Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, akhirnya terungkap.

Tiga dari empat kerangka tersebut merupakan anak Misem yang telah lama dikabarkan merantau, yakni :

- Supratno alias Ratno (51)

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved