Ibu Kota Baru
Prabowo Disebut Ambil Keuntungan di Ibu Kota Baru, Andre Rosiade Naik Pitam dengan Koordinator Jatam
Debat panas tersaji antara Wakil Sekjend Gerindra, Andre Rosiade dengan Koordinator Jaringan Advokasi Tambang atau Jatam Nasional, Merah Johansyah.
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
TRIBUNKALTIM.CO - Prabowo Disebut Ambil Keuntungan di Ibu Kota Baru, Andre Rodiade Naik Pitam dengan Koordinator Jatam.
Debat panas tersaji antara Wakil Sekjend Gerindra, Andre Rosiade dengan Koordinator Jaringan Advokasi Tambang atau Jatam Nasional, Merah Johansyah.
Keduanya terlibat debat seru soal nama Prabowo Subianto yang disebut-sebut memiliki lahan super luas di lokasi ibu kota baru, di Kalimantan Timur.
Debat panas tersebut berlangsung di acara Kompas Petang yang membahas pemindahan ibu kota negara ke Kabupaten Penajam Paser Utara.
Mulanya, Merah Johansyah menjelaskan ada dua perusahaan menguasai lahan luas di lokasi ibu kota baru.
Pertama yakni ITCI Hutani Manunggal, dan kedua ITCI Kartika Utama.
ITCI Hutani Manunggal, kata Merah, merupakan perusahaan Hutan Tanaman Industri, sedangkan ITCI KArtika Utama adalah perusahaan pemegang hak pengelolaan hutan (HPH).
Menurut data yang dimiliki Jatam, ITCI Hutani Manunggal dimiliki Sukanto Tanoto dengan luas 160 ribu heektare.
Sedangkan ITCI Kartika Utama dimiliki Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo Subianto, seluas 173 ribu hektare.
Sementara, ibu kota baru Indonesia memerlukan 180 ribu hektare lahan.
"Sangat jelas karena Arsari group dipimpin Hashim, adik prabowo dan bendahara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.
Sehingga bisnis ini bukan hanya bisnis keluarga dan juga bisnis politik Prabowo dan Hashim," kata Merah.
Merah berkesimpulan, yang menikmati pemindahan ibu kota ini adalah kubu Jokowi dan Prabowo.
"Sehingga elit-elit dan oligarki kedua kubu yang dapat keuntungan.
Bukan rakyat Kaltim, apalagi alam," tegas Merah Johansyah.
