Gara-gara Tidur Mendengkur, Pria di Bekasi Ini Tega Pukul Ayah Kandung Pakai Linggis hingga Tewas

Tiada orang menyangka, Suherman membunuh ayah kandungnya, Juminta (65), lantaran tidur mendengkur.

Editor: Doan Pardede
bbc
Ilustrasi mayat 

Sementara jenzah korban langsung dibawa ke Rumah Sakir Polri Kramat Jati.

Depresi Usaha Bangkut dan Menduda

Beberapa tahun belakangan Suherman menjalani hidup dengan putus asa, bahkan kejiwaannya cenderung labil.

Pernah Suherman sukses sebagai pengusaha rongsokan, tapi belakangan bangkrut dan perekonomiannya sulit.

Tak kunjung bisa bangkit lagi dalam usahanya ini, rumah tangganya pecah. Ia menduda setelah bercerai dengan istrinya.

"Dia dulu usaha lapaknya sukses. Ya, namanya usaha kan lalu ngedrop," ungkap Taifur.

"Seiring berjalannya waktu, ditambah dengan masalah rumah tangga, dia pisah. Intinya dia banyak pikiranlah," sambung Taifur.

Pihak keluarga kini lalu mengurus Suherman, mengantarnya menjalini pengobatan di puskesmas setempat.

Sehari-hari, kondisi kejiwaanya memang dikenal labil. Anak ketiga dari tiga bersaudara ini suka bertingkah dan marah-marah sendiri.

Menurut Taifur, pihak Puskesmas yang selama ini mengawasi kesehatannya sempat menyarankan keluarga agar Suherman dibawa ke rumah sakit jiwa.

Baca juga :

Pengakuan Edi Pranoto Anak Misem yang Selamat dari Aksi Pembunuhan 4 Bersaudara, Saminah Tertutup

Terduga Pelaku Pembunuhan Ayah dan Anak Alami Luka Bakar, Kelabui Petugas Jaga RSPP Jakarta

"Tapi, dari keluarga karena mungkin aib, malu atau gimana ya, dia suka ngamuk. Tapi kalau lagi sadar ya normal kaya orang biasa aja," ucap Taifur.

Polsek Sukatani sampai saat ini masih memeriksa tersangka Suherman.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved