Ibu Kota Baru
Antisipasi Lonjakan Penduduk di Ibu Kota Baru, Ini yang Disiapkan Disdukcapil Penajam Paser Utara
Disdukcapil Penajam Paser Utara sudah menyiapkan antisipasi potensi lonjakan penduduk di ibu kota baru Indonesia
Penulis: Heriani AM | Editor: Rafan Arif Dwinanto
Pasca diumumkannya ibu kota baru di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara, Disdukcapil Penajam Paser Utara sudah memikirkan untuk penyiapan maintenance pelayanan di sana.
Penyiapan maintenance yang rencananya disusun membutuhkan anggaran sekitar Rp2 miliar.
"Saya berencana akan menyusun platform pengusulan anggaran APBD 2020, yakni alat-alat, tambahan jaringan termasuk SDM.
Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp2 hingga Rp3 miliar sudah cukup," tuturnya.
"SDM yang dibutuhkan pada kantor UPT di lokasi ibu kota baru nanti, lebih kurang 25 orang untuk mengantisipasi melonjaknya pelayanan," pungkasnya.

Penyangga Pangan
Menteri Pertanian (Menta) Amran Sulaiman optimis bisa membangun kemandirian pangan untuk Ibu Kota baru negara di Kalimantan Timur (Kaltim)
Kemandirian pangan itu dalam arti tanpa harus disuplai dari negara lain alias impor.
Strateginya yakni pengembangan kawasan komoditas sebagai penyangga pangan melalui sistem klaster budidaya untuk masing-masing 10 kabupaten di Kaltim.
"Kata kuncinya kami membangun Kota baru yang mandiri pangan. Mimpi besar kami adalah menyiapkan pangan untuk penduduk di Ibu Kota baru, kita siapkan lebih awal. Nantinya di tahun 2024, kebutuhan pangan langsung dipenuhi sendiri dari masyarakat Kaltim, karena umur komoditas hortikultura 2 sampai 3 tahun sudah berbuah,” papar Andi Amran Sulaiman saat menjadi pemateri dalam Rapat Koordinasi Nasioanl II Korps Alumni Mahasiawa Islam (KAHMI) dengan tema Mewujudkan Kemandirian Energi dan Pangan Bagi Kesejahteraan Rakyat di Hotel Gran Senyiur Balikapapan, Sabtu (31/8/2019).
Amran optimis ini terwujud karena Kaltim memiliki potensi yang sangat luar biasa, yakni lahan pertanian yang masih original dan luas.
Dari rilis yang didapat dari panitia acara, terdapat 10 kabupaten di Provinsi Kaltim yang dijadikan sebagai kawasan penyangga pangan sehingga ke depan Ibu Kota baru dipastikan mandiri pangan.
Kabupaten Berau dibangun menjadi sentra produksi jagung dan bawang merah, Kabupaten Bulungan dan Nunukan sebagai sentra padi, cabai dan bawang merah dan Malinau sebagai sentra produksi padi dan jagung.
Selanjutnya, Kabupaten Tana Bumbu menjadi sentra produksi padi dan cabai, Tanah Laut sebagai sentra padi, jagung, cabai dan bawang merah.
Kapuas Hulu sebagai sentra padi, cabai dan bawang merah, Ketapang sebagai sentra cabai. Sementara Kutai Barat sentra padi dan jagung dan Kabupaten Paser sentra padi, cabai dan bawang merah.
"Untuk penyediaan daging sapi, ayam, buah-buahan dan komoditas lainnya dibangun klaster. Jadi kabupaten mana yang memproduksi ayam dan seterusnya," terang Amran.