Cegah Karhutla Semakin Meluas, BPBD Berau Lepas Tim Patroli Terpadu, Ini Tugasnya Selama 30 Hari
BPBD Berau menurunkan Tim Patroli Terpadu untuk membantu mengatasi karhutla di Berau yang semakin meluas di musim kemarau 2019
“Masih banyak yang belum diketahui, seperti kondisi medan maupun temuan-temuan baru yang bisa saja ditemukan di lapangan,” jelas mantan Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Kabupaten Berau ini.
Pihaknya akan melakukan evaluasi kinerja tim ini, dan kemungkinan akan melakukan perpanjangan masa patroli.
“Ini tahap pertama, berikutnya akan kita perpanjang jika masum kemarau lebih panjang,” imbuhnya.
Sebelumnya, Bupati Berau, Muharram menegaskan, selama musim kemarau, kebijakan membakar lahan di bawah dua hektare tidak berlaku lagi.
Selama ini diakuinya ada kebijakan pemerintah untuk mengizinkan masyarakat untuk membakar membuka lahan pertanian.
Pasalnya, sebagian besar masyarakat yang menghuni daerah perbukitan dan hutan menjadi petani ladang berpindah.
Keterbatasan modal untuk membayar buruh atau menyewa alat berat guna membuka lahan, menjadi alasan mengapa pemerintah memberlakukan kebijakan ini.
Namun kebijakan ini tidak berlaku di musim kemarau, karena dikhawatirkan akan memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang tidak terkendali.

Akses ke Pulau Derawan Lumpuh
jalur darat menuju Pulau Derawan dikabarkan tak bisa dilintasi lantaran terjadi kebakaran hutan cukup besar, Senin (2/9/2019).
Peristiwa kebakaran hutan di Berau ini terjadi di tepi jalan Kampung Ulingan, Kecamatan Pulau Derawan.
Karena kebaaran lahan ini terjadi di pinggir jalan, akibatnya tidak ada kendaraan yang berani melintas.
Pasalnya, menurut keterangan saksi mata, Rusdiman, hawa panas sudah terasa beberapa ratus meter dari sumber api.
“Tidak mungkin melintas, karena hawa panas sudah terasa dari jauh.
Jadi tadi malam, banyak sekali kendaraan yang tidak berani lewat,” kata Rusdiman kepada Tribunkaltim.co, Senin (2/9/2019).