Pemuda Bontang Wakili Indonesia ke Norwegia Berkat Sampah, Ini Ide Unik Mengatasi Sampah Plastik
Konsep penanggulangan sampah plastik yang ditawarkan Muhammad Wawan Adisaputra cukup unik, yakni memberikan liburan gratis
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Konsep penanggulangan sampah plastik yang ditawarkan Muhammad Wawan Adisaputra cukup unik, yakni memberikan liburan gratis ke obyek wisata Beras Basah ditukar sampah plastik.
Konsep ini diapresiasi tim juri di ajang Indonesian Youth Marine Debris Summit (IYMDS) 2019 di Jakarta, belum lama ini.
Wawan -- begitu akrab disapa mengangkat isu permasalahan sampah di Kota Bontang. Dari isu yang ditemui, kemudian mencari solusi penanganan sampah di pesisir Bontang.
Dalam presentasinya berjudul 'Bontang Clean Action', Wawan menawarkan tiga langkah penanggulangan sampah secara komprehensif melibatkan masyarakar luas.
Konsep pertama, kampanye stop buang sampah ke laut melalui media poster-poster. Melalui poster ini warga diedukasi serta diajak memviralkan melalui akun sosial media masyarakat.

"Kami ke lokasi-lokasi ramai kemudian sediakan poster 'stop buang sampah' yang menarik sebagai properti, lalu ajak warga foto-foto dan publish di sosmed mereka," ujarnya.
Langkah kedua, menggelar aksi bersih-bersih di parit, sungai, dan laut. Agenda bersih-bersih lingkungan digelar secara berkala dengan sejumlah komunitas di Bontang.
Lalu konsep ekowisata di Beras Basah. Pulau seluas 1 hektar lebih ini kini menjadi lokasi penyu sisik bertelur.
Untuk itu, pemanfaatan lokasi wisata ini harus dilakukan secara komprehensif dengan pelibatan semua pihak, tanpa terkecuali.
• Sinopsis Drama India Ishq Mein Marjawan Episode 43, Senin (2/9/2019): Arohi Mencari Deep
• Ramalan Zodiak Senin 2 September 2019: Taurus Berhenti Lari dari Masalah, Cancer di Zona Nyaman
• Bukan Banyuwangi, Lokasi 'KKN di Desa Penari' Diduga Kuat di Wonoboyo Bondowoso, Begini Analisanya
Anak bungsu penjahit sol sepatu ini menawarkan liburan gratis ke Beras Basah setiap sebulan sekali.
Namun, syaratnya pengunjung wajib membawa lima ecobrick-botol plastik yang diisi potongan-potongan kecil sampah plastik.
"Kita akan gelar liburan gratis, nanti sesampainya di Beras Basah. Kita gelar bersih-bersih juga, lalu sosialisasi terkait sampah plastik," ungkapnya pemuda asal Berebas Tengah, Kecamatan Bontang Selatan ini.
Kemudian, ide pengangkutan sampah dari Beras Basah ke darat. Selama ini, Beras Basah belum memiliki tempat sampah ideal. Untuk itu, satu-satunya cara sampah harus dibawa ke daratan.
Wawan menawarkan konsep uang jaminan sampah. Uang ini untuk jaminan para pengunjung membawa sampah sisa-sisa berlibur di Beras Basah.
Apabila mereka tak membawa sampah selepas berlibur, maka uang jaminan bakal disimpan sebagai dana kas untuk akomodasi pengangkutan sampah.
"Program ini rencananya bakal kami sinergikan dengan pemerintah, jadi konsep ini bisa dilakukan secara efektif," tuturnya.
Prestasi yang diraih Muhammad menjadi satu-satunya pemuda asal Bontang menghadiri pertemuan internasional membahas isu lingkungan di Oslo, Norwegia diapresiasi Pemkot Bontang.

Pemkot Bontang berencana mengganjar Wawan piagam penghargaan dari Walikota Bontang Rencananya, piagam ini bakal diserahkan bertepatan pada Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober mendatang.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Disporapar), Bambang Cipto Mulyo mengatakan prestasi yang diperoleh M Wawan sangat membanggakan bagi Bontang.
"Ini contoh anak muda yang sangat menginspirasi, semoga bisa dicontoh anak muda lainny," kata Bambang.
Bambang juga mengapresiasi ide penanggulangan sampah di pesisir oleh pemuda kelahiran Bontang 22 tahun lalu ini. (m09)
• Pupuk Kaltim Gelar Pelatihan Pemilihan dan Pemanfaatan Sampah kepada KSM Bontang
• Perjuangan Agustiana - Ibu 7 Anak Memilah Sampah demi Biaya Sekolah Anaknya
• Tertawa Lepas Saat Ulas Sampah Jakarta, Wali Kota Risma Akhirnya Ungkap Alasan, Bukan Membandingkan