Viral, Kecewa BPBD Berau Telat Datang, Warga Ini Lempar Batu ke Arah Pemadam Kebakaran

Seorang warga yang kecewa terhadap lambatnya penanganan kebakaran oleh BPBD Berau, melempar batu ke arah pemadam kebaran, aksinya pun viral

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunkaltim.co, Geafry Necolsen
ILUSTRASI : Di Kabupaten Berau sudah ada 77 kasus kebakaran hutan dan lahan, 180 hektare lahan musnah dilalap api. Larena itu, Pemkab Berau bersama lintas instansi, menggelar rapat koordinasi untuk melakukan penanganan dan pencegahan kebakaran. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Viral, Kecewa BPBD Berau Telat Datang, Warga Ini Lempar Batu ke Arah Pemadam Kebakaran.

Seorang warga yang kecewa terhadap lambatnya penanganan kebakaran oleh BPBD Berau, melempar batu ke arah pemadam kebaran, aksinya pun viral.

Jajaran Polres Berau mengamankan seorang warga, yang terekam kamera melakukan pelemparan batu ke arah petugas pemadam kebakaran.

Saat dilempar, pemadam kebakaran ini yang tengah memadamkan api yang membakar rumah warga di Jalan APT Pranoto.

Dari video yang beredar dan menjadi viral itu, pelaku terlihat mengambil sebongkah batu, melebihi kepalan tangannya.

Batu itu kemudian dilempar dari seberang jalan.

Meski tidak sampai mengenai mobil atau anggota pemadam kebakaran, namun tidak sedikit warga yang menghujat aksinya.

Paur Humas Polres Berau, Ipda Lisinius Pinem membenarkan, polisi telah mengamankan pelaku pelemparan batu ini.

“Tadi malam kami sudah pertemukan antara pelaku dengan pihak BPBD Berau.

Dan mereka sepakat berdamai meskipun aksinya sudah terlanjur viral,” kata Lisinius Pinem, Senin (2/9/2019).

Karena sudah ada kesepakatan berdamai, pelaku yang diketahui bernama Dang Bali itu hanya diminta membuat surat pernyataan.

Yang isinya tidak mengulangi perbuatannya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala BPBD Berau, Thamrin membenarkan adanya kasus ini.

Diduga pelaku melakukan aksinya lantaran kecewa dengan petugas pemadam kebakaran yang baru datang setelah api membesar.

Thamrin menjelaskan, anggota BPBD Berau, selalu siap siaga menangani kebakaran hutan dan lahan serta pemukiman.

Namun dirinya juga meminta masyarakat agar memaklumi, jika petugas tidak bisa berada di lokasi dalam sekejap untuk memadamkan api.

“Kami selalu siap kok, kendaraan-kendaraan pemadam kebakaran itu selalu kami isi airnya.

Selalu di panasi mesinnya supaya bisa langsung dioperasikan jika ada kebakaran.

Tapi untuk menuju lokasi ini kan juga perlu waktu,” kata Thamrin.

Selain jarak antara lokasi kejadian dengan posko pemadam, arus lalu lintas yang cukup padat juga dapat menghambat laju kendaraan pemadam kebakaran.

Belum lagi banyaknya warga yang berkerumun menyaksikan kebakaran, juga menjadi salah satu faktor penghambat lainnya.

Para pengendara yang melintas umumnya berhenti di badan jalan.

Bahkan ada yang memarkir kendaraannya begitu saja, hanya untuk menonton musibah kebakaran.

Karena itu, Thamrin berharap peran dari seluruh masyarakat, untuk membantu petugas pemadam kebakaran menjalankan tugasnya.

Masyarakat diharapkan dapat membantu memadamkan api atau mengevakuasi korban dan barang-barang milik korban, sambil menunggu unit pemadam tiba di lokasi.

“Minimal jangan menutupi akses kendaraan pemadam kebakaran,” tegasnya.

Kebakaran Hutan Lumpuhkan Akses Darat Menuju Pulau Derawan, Panasnya Terasa Ratusan Meter

Dishut Sebut Kebakaran di Samarinda Belum Terkategori Karhutla, Dapat Instruksi Jaga Bukit Soeharto

Kebakaran Lahan di Jalan Pelita Meluas, Personel Gabungan Kesulitan Jangkau Titik Api

Karena pelaku dan BPBD Berau sepakat berdamai, pelaku hanya diminta membuat surat pernyataan, agar tidak mengulangi perbuatannya.
Karena pelaku dan BPBD Berau sepakat berdamai, pelaku hanya diminta membuat surat pernyataan, agar tidak mengulangi perbuatannya. (tribunkaltim.co/Geafry Necolsen)

Akses Darat ke Derawan Lumpuh

Akses jalan menuju destinasi wisata andalan di Kabupaten Berau, yakni Pulau Derawan, lumpuh.

Peristiwa kebakaran hutan di Berau kembali terjadi, kali ini di Kampung Ulingan akses darat menuju Pulau Derawan, dan BPBD Berau masih lengkapi informasi.

Penyebabnya, jalur darat menuju Pulau Derawan dikabarkan tak bisa dilintasi lantaran terjadi kebakaran hutan cukup besar, Senin (2/9/2019).

Peristiwa kebakaran hutan di Berau ini terjadi di tepi jalan Kampung Ulingan, Kecamatan Pulau Derawan.

Karena kebaaran lahan ini terjadi di pinggir jalan, akibatnya tidak ada kendaraan yang berani melintas.

Pasalnya, menurut keterangan saksi mata, Rusdiman, hawa panas sudah terasa beberapa ratus meter dari sumber api.

“Tidak mungkin melintas, karena hawa panas sudah terasa dari jauh.

Jadi tadi malam, banyak sekali kendaraan yang tidak berani lewat,” kata Rusdiman kepada Tribunkaltim.co, Senin (2/9/2019).

Dikonfirmasi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD) Berau, Thamrin membenarkan adanya persitiwa kebakaran hutan dan lahan tersebut.

Saat ditemui Tribunkaltim.co di ruang kerjanya, Thamrin mengatakan, dirinya belum mengetahui kondisi terkini di sana.

Kebakaran hutan di kanan-kiri jalan menuju Kampung Tanjung Batu, sejak Minggu (1/9/2019) ini menutup akses warga dan wisatawan yang hendak menuju Pulau Derawan dan sekitarnya. Hingga kini, BPBD Berau belum dapat memastikan api sudah padam atau belum
Kebakaran hutan di kanan-kiri jalan menuju Kampung Tanjung Batu, sejak Minggu (1/9/2019) ini menutup akses warga dan wisatawan yang hendak menuju Pulau Derawan dan sekitarnya. Hingga kini, BPBD Berau belum dapat memastikan api sudah padam atau belum (Recky – Free Divers Berau)

“Saya telpon tadi malam tidak bisa nyambung, mungkin karena tidak ada sinyal atau baterai (telepon seluler) habis.

Pagi ini saya telpon lagi, sudah aktif teleponnya, tapi tidak diangkat.

Mungkin masih tidur, karena mereka semalaman memadamkan api.

Mungkin kelelahan,” ujar Thamrin.

Minggu malam, saat peristiwa kebakaran ini terjadi, sebagian wilayah Kbaupaten Berau diguyur hujan lebat.

BPBD Berau pun berharap, hujan deras ini dapat memadamkan kobaran api.

“Tapi informasi dari sana (Kecamatan Derawan) hanya gerimis saja,” ungkapnya.

BPBD Berau belum dapat memastikan, berapa luasan hutan dan lahan yang terbakar dalam peristiwa ini.

“Kami juga belum evaluasi, berapa luasannya.

Besok atau lusa baru kami evaluasi.

Bidang rehabilitasi dan Konstruksi yang akan mengukur berapa luasan hutan dan lahan yang terbakar,” jelasnya.

Menurut Thamrin, Satgas Karhutla telah beroperasi di Tanjung Batu.

“Karena dua malam lalu juga terjadi kebakaran, kemudian tadi malam terjadi lagi.

Jadi mereka sudah 3 malam berturut-turut beroperasi (memadamkan api),” kata Thamrin.

Pihaknya juga dapat memastikan apa penyebab kebakaran tersebut.

Apakah disebabkan aktivitas pembakaran lahan, atau terbakar sendiri karena titik panas yang terlalu tinggi.

Atau karena ulah pengendara yang melintas dan membuang puntung rokok ke semak-semak yang mengering karena kemarau.

Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat, agar mewaspadai segala bentuk potensi kebakaran.

“Jangan membuang puntung rokok sembarangan, apalagi sengaja melakukan pembakaran lahan, kalau tertangkap dan terbukti, hukumannya sangat berat,” tegasnya.

Ulingan berada di jalan poros menuju Kampung Batu ini adalah jalan darat menuju Pulau Derawan.

Sebelum menyeberang dari Pelabuhan Tanjung Batu ke Pulau Derawan, Maratua, Sangalaki, Kakaban dan sebagainya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved