Ini Kisah Lengkap Drama Perampokan di Minimarket di Medan, Lucuti Baju Korban dan Ditembak Mati

Tiba-tiba salah seorang pelaku menodongkan pisau ke perut Bia. Sedangkan Misna dirangkul dan ditodongkan pisau di lehernya lalu diseret ke kamar mandi

Editor: Mathias Masan Ola
(KOMPAS.COM/DEWANTORO)
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto menjelaskan kepada wartawan saat ekspos kasus perampokan di swalayan di Jalan Batu Sihombing, Deli Serdang. Pelaku Dodi dan Riki (tewas) mengambil uang di kasir, hp dan bawangbarang di kasir di swalayan di Jalan Batu Sihombing, pada 28 April 2019. pelaku sempat melucuti korban agar tidak berteriak dan meminta tolong. 

Kemudian pelaku keluar penjara pada 2016 dan melakukan aksi begal.

Pengakuan Karyawati

Salah satu karyawati yang menjadi korban, Misna mengatakan, saat kejadian para pelaku masuk menggunakan helm.

Awalnya dia menduga mereka merupakan pembeli karena salah satu di antaranya menanyakan tempat produk tertentu.

"Kami kira customer, jadi kami diikuti lah sama Bia (karyawati lain)," katanya.

Tiba-tiba salah seorang pelaku menodongkan pisau ke perut Bia.

Sedangkan Misna dirangkul dan ditodongkan pisau di lehernya lalu diseret ke kamar mandi.

Di dalam kamar mandi, Misna dan Bia dipaksa membuka pakaian atasan oleh pelaku.

"Pelaku lainnya mengambil uang, ponsel dan barang-barang di kasir.

Tapi itu hanya sebentar saja, mereka terus lari," katanya.

Pengakuan Pelaku

Tersangka Dodi yang duduk di kursi roda dengan perban di kedua betisnya mengaku diajak oleh Riky dan baru sekali merampok.

Menurut pria yang berprofesi sebagai tukang las itu, dia dan Riki tidak memilih toko mana yang akan dijadikan sasaran.

"Sistemnya jalan-jalan nyari mana yang sepi, tak ada kami gambar targetnya.

Uang itu kami belikan sepeda motor, tapi dijual lagi," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved