Aplikasi

Mengenal Aplikasi Urundata di Samarinda, Berguna dalam Pemulihan Hutan dan Bentang Alam

Ini aplikasi Urundata tersebut merupakan sebuah proyek pengumpulan data yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co/Imaduddin Rachim
Suasana Lokakarya Pemetaan dan Restorasi Aplikasi Urundata di Hotel Selyca Mulia, Samarinda, Kamis (5/9/2019). 

Kementerian Pertahanan AS ( Pentagon) mengumumkan mengucurkan 3,6 miliar dollar, atau Rp 51,1 triliun,

untuk membangun tembok perbatasan di Meksiko.

Enam pekan sejak ditetapkan sebagai Menteri Pertahanan, Mark Esper menandatangani putusan

untuk mengalihkan pendanaan 127 proyek militer baik di dalam maupun luar negeri.

Pada Februari, Presiden Donald Trump kecewa karena Kongres AS tidak akan menyediakan dana

guna membangun tembok perbatasan setinggi 5,5 meter di AS dan Meksiko.

Jadi, dia mendeklarasikan darurat nasional guna mendapatkan uang 6,6 miliar dollar AS, atau Rp 93,7 triliun,

dari sumber lain guna mencegah migran ilegal dari Meksiko dan Amerika Tengah.

Dana itu termasuk 2,5 miliar dollar, sekitar Rp 35,5 triliun, dari Pentagon yang awalnya bakal digunakan untuk program memerangi peredaran narkoba dan operasi lain.

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (3/9/2019), berbagai gugatan yang dilayangkan membuat hakim

pengadilan federal memutuskan memblokir pendanaannya hingga kasusnya ditinjau.

Namun dalam amar putusan yang diklaim sebagai kemenangan Trump Juli lalu, Mahkamah Agung AS membatalkan ketetapan pengadilan federal,

Dan mengizinkan pencairan dana.

Sejak saat itu, Pentagon meneruskan dananya kepada Kementerian Keamanan Dalam Negeri

guna membangun tembok tambahan di perbatasan sepanjang 3.200 km itu.

Sebagai tambahan, Kementerian Pertahanan juga menerjunkan ribuan pasukan berseragam ke

perbatasan Meksiko untuk membantu penanganan migran yang ditahan.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved