Ada yang Senang Aparat Gunakan Kekerasan di Papua, Rizal Ramli Contohkan Kasus Timor Leste dan Aceh

Ekonom Senior yang juga mantan Menteri Kemaritiman RI Rizal Ramli ikut angkat bicara soal kerusuhan Papua dan Papua Barat.

Penulis: Doan Pardede | Editor: Budi Susilo
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pengamat ekonomi dan politik, Rizal Ramli 

"Dulu kan cuma gerakan politik. Bikin saya militer. Modalnya berapa sih, kurang dari 100.  Dididik di luar pakai senjata. Tapi mohon maaf, karena aparat kita banyak main kekerasan terhadap rakyat sipil yang tidak bersenjata akhirnya rakyat di Timor Leste ikut gerakan militer," kata Rizal Ramli.

Begitu juga menurutnya yang terjadi di Aceh.

Berdasarkan penuturan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) kata Rizal Ramli, anggotanya awalnya cuma 60 orang saja.

"Dididik sebagai di Libya, dipersenjatai. Senjatanya nggak ada apa-apanya. Tetapi karena aparat kita bertindak keras terhadap penduduk sipil, tidak bersenjata, akhirnya GAM makin lama makin berkuasa," katanya.

Baca juga :

Waspada Gempa Susulan! Usai Lampung, Gempa Hari Ini Jumat 6 September 2019 Guncang Sarmi-Papua

Kutip Ucapan Presiden ke-5 RI, Ryamizard Ungkap Kenapa TNI-Polri Tak Mungkin Ditarik dari Papua

Rizal Ramli menegaskan bahwa ada dua prinsip.

Pertama, gerakan bersenjata tentunya memang harus dihadapi dengan sepatutnya.

"Tetapi jangan menggunakan kekerasan atau represif terhadap penduduk sipil di manapun di seluruh Indonesia, termasuk di Papua. Karena kalau sampai itu terjadi, kita membantu kampanye gerakan bersenjata," ujar Rizal Ramli.

Berikut videonya :

Kapolri Bentuk Tim Gabungan Pencari Fakta

Terkait kasus kerusuhan di Kabupaten Deiyai pada 28 Agustus, masih banyak pihak yang mengeluarkan pernyataan yang berbeda dari kepolisian.

Mananggapi hal tersebut, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian yang tengah berada di Jayapura menegaskan bahwa yang memulai penyerangan adalah massa yang sebelumnya melakukan aksi protes dengan tertib.

"Saya ingin koreksi, saya ingin luruskan bahwa yang diserang pertama justru adalah petugas, dan ada korban yang gugur dan sebagian terluka," ujarnya di RS Bhayangkara, Jayapura, Kamis (5/9/2019) seperti dilansir Kompas.com.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved