Tanggapi Pernyataan Wiranto soal Pengerahan Pasukan di Papua, Komarudin Watubun Tunjukkan 1 Foto Ini
Komarudin Watubun tak puas dengan komentar Menteri Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto.
Komarudin Watubun menyebut aparat bersenjata itu berjejer-jejer sepanjang jalan menuju Bandara Sentani Jayapura.
"Ini pagi tadi, waktu saya berangkat ke bandara, itu sepanjang jalan itu sekitar jarak 20 meter 30 meter ada itu berjejer sampai ke bandara sana," kata Komarudin Watubun.
Komarudin Watubun khawatir tindakan pengerahan aparat bersenjata malah bisa membuat rakyat takut.
Baca juga :
• Proses Pemulihan Kota Jayapura Berjalan Cepat, Ketua FKUB Papua Apresiasi Kapolri dan Panglima TNI
• Ada yang Senang Aparat Gunakan Kekerasan di Papua, Rizal Ramli Contohkan Kasus Timor Leste dan Aceh
"Saya khawatir, pengerahan pasukan dengan pola pengamanan seperti itu bukan untuk membuat masyarakat aman, tapi juga bisa terbalik," ujarnya.
Komarudin Watubun sepakat dengan pendapat Wiranto bahwa aparat diterjunkan untuk melindungi fasilitas publik, namun tak semua area dengan aparat bersenjata adalah fasilitas publik.
"Saya sepakat kalau itu untuk kepentingan alat-alat vital negara, itu kita setuju, tapi apakah sepanjang jalan itu semua alat vital negara, kan tidak," tuturnya.
Ia menyarankan agar pasukan bersenjata dipusatkan di tempat tertentu dan baru diterjunkan setelah ada hal yang membahayakan seperti kerusuhan.
"Jadi sebaiknya pasukan itu ditempatkan di wilayah-wilayah tertentu, nanti kalau itu baru terjadi ini (kerusuhan) bisa dimobilisasi kan," pesan Komarudin Watubun.
Komarudin Watubun pun menganggap jawaban Wiranto wajar saja lantaran sang menteri tidak berada langsung di tempat dan tidak merasakan ketakutan rakyat.
"Apa kesan yang Anda dapatkan, kesan yang timbul ketika Anda ada di sana?" tanya Najwa Shihab.
"Oh iya, karena saya sendiri, Pak Wiranto tentu tidak merasakan hal ini, karena saya yang ada di lapangan, kan tadi saya rasakan itu," jawab Komarudin Watubun.
Komarudin Watubun menyadari bahwa pemerintah memang berkuasa untuk menurunkan pasukan TNI dan Polri, namun jangan sampai membuat rakyat malah takut.