Siapkan Rp 39 Miliar, Lampu Tematik Jembatan Kembar Bakal Lebih Cantik dari Jembatan Mahkota II
Pemprov Kaltim menyiapkan sedikitnya Rp 39 miliar untuk menyelesaikan pembangunan Jembatan Kembar
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pembangunan jembatan Mahakam IV atau yang biasa disebut Jembatan Kembar memasuki babak akhir.
Diketahui, Jembatan Kembar ini bersebelahan dengan Jemabatan Mahakam di Jalan Untung Suropati, Samarinda.
Tahun ini, Pemerintah Provinsi atau Pemprov Kaltim menyiapkan sedikitnya Rp 39 miliar untuk menyelesaikan pembangunan Jembatan Kembar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat atau DPUPR PERA Kaltim, Taufiq Fauzi mengungkapkan, tahun 2019 ini Pemprov telah menyediakan dana sebesar Rp 39 miliar.
Terdiri dari dua kegiatan dalam rangka penyelesaian Jembatan Mahakam IV yang ditargetkan akan selesai hingga akhir tahun 2019 ini.
"Ada dua dua paket kegiatan akan kita laksanakan untuk menyelesaikan pembangunan Jembatan Mahakam IV.
Pertama, yakni kegiatan penyelesaian sisi penyambungan jembatan yang belum kita lakukan penyempurnaan," ujarnya kepada awak Tribunkaltim.co, pada Minggu (8/9/2019), siang.
"Kita juga akan melaksanakan pengerjaan pemasangan pengamanan pada sisi kiri dan kanan jembatan (Railing).
Setelah itu, kegiatan tahun ini juga termasuk pelaksanaan pengujian beban yang langsung akan dilaksanakan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," lanjutnya menjelaskan.
• Segera Dibangun, Begini Tampilan dan Fasilitas Taman SCP di Samping Jembatan Kembar Samarinda
• Jembatan Kembar Belum Bisa Dilintasi Hingga Januari 2019
• Kapolri dan Panglima TNI Disambut Brimob Bersenjata Lengkap Hingga Jembatan Kembar
Kegiatan kedua, disampaikan Taufiq, yakni pemasangan lampu tematik seperti yang telah dipasang di Jembatan Mahkota II.
Lampu tersebut nantinya, dibeberkan Taufiq, akan berfungsi sama, selain memberikan pencahayaan di jembatan juga akan memperindah pemandangan jembatan ketika dipandang pada saat malam hari.
"Sama dengan yang kita pasang di Jembatan Mahkota II.
Berwarna warni pencayaan lampunya nanti.
Hanya saja, nanti ada yang berbeda kalau yang kita di Jembatan Mahakam IV.
Mudah-mudahan akan jauh lebih indah nanti.
Sebab, nanti pada cahaya lampu tematik itu akan membentu tulisan visi dan misi Gubernur dan Wagub Kaltim," tandasnya.

Pembagian anggaran sendiri, Taufiq menjelaskan, untuk kegiatan pertama akan menyerap anggaran sekira Rp 28 miliar.
Sedangkan untuk kegiatan kedua, dibeberkan Taufiq, akan menyerap anggaran kurang lebih sebesar Rp 11 miliar.
Bukan hanya beberapa item pekerjaan yang disebutkannya, masih ada kegiatan yang juga masuk dalam pembiayaan dana itu.
"Kegiatan inti yang akan dilaksanakan yang saya sebutkan tadi.
Insya Allah, kita akan menyelesaikan kegiatan yang menjadi kewajiban kami.
Kita juga terus melakukan koordinasi dengan Kementrian PU terkait progres pembangunan jembatan ini.
Agar, setelah nantinya jembatan tersebut selesai maka akan segera dilaksanakan uji beban," tuturnya.
Tahap uji beban, dikatakan Taufiq, bukan menjadi tahapan terakhir.
Dituturkan olehnya lagi, penyampaian rekomendasi, masukan dan sarah dari Kementrian PU PR akan disampaikan setelah kegiatan itu dan akan juga dipenuhi oleh instansi pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Provinsi Kaltim ini.
"Target kita, tahun ini semua bisa diselesaikan. Cara kerja yang efektif oleh kontraktor, sangat kita harapkan.
Terlebih, cara kerja yang disampaikan oleh kontraktor pun telah disampaikan didalam penawaran saat pelaksanaan lelang dulu.
Dan kami juga meminta kepada masyarakat untuk tidak dulu mengakses jembatan tersebut untuk aktifitas apapun," harapnya.

Taman SCP Jembatan Kembar
Rencana Kota Samarinda memiliki taman baru bernama Samarinda Central Park (SCP) tahun 2019 ini mulai diseriusi.
Pasalnya di tahun 2019 ini, Pemkot Samarinda akan segera mengesahkan Rancangan Anggaran Pengeluaran Belanja Daerah (RAPBD), yang didalamnya memuat seputar SCP tersebut.
Rencananya, pembangunan SCP ini sudah mulai dilakukan bulan Agustus 2019 mendatang.
SCP direncanakan dibangun di Jalan Slamet Riyadi, di samping fly over jembatan kembar Mahkota IV.
Konsep taman itu, berisi tenant-tenant kuliner, jogging track dengan tiang tinggi bermahkota Pesut seolah-olah siap terjun ke Sungai Mahakam.

Dalami Kasus Ledakan Dahsyat di KM Amelia Samarinda, Pekan Depan Polisi Panggil PT Pertamina
Pangdam VI/Mlw Mayjen Subiyanto Janji Tindak Tegas Personel TNI yang Sebarkan Berita Hoax di Medsos
Walaupun belum menyebut di dinas mana dan berapa anggaran pembangunan proyek taman tersebut, Kepala Bappeda Kota Samarinda, Asli Nuryadin menyebut, usulan ini kemungkinan bisa segera disahkan, karena dokumen musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) sudah tuntas Januari lalu.
Selanjutnya, tinggal menunggu rapat Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) pada Senin depan.
Selanjutnya, diskusi publik lalu pengesahan dari DPRD.
"Kita berharap jangan sampai lewat bulan Juli. Karana dari time table yang saya dapat, Minggu kedua Juli, KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara) APBD 2019 harus sudah disepakati," tutur Asli Nuryadin, Jumat (8/2/2019) di kantornya.
"Berarti, sebelum itu (APBD 2020) disepakati, bisa sudah APBD perubahan kita jalan pembangunan (SCP)," ujarnya.

Kawal Stadion Madya Sempaja Samarinda akan Jadi Pilot Project Kawasan Transaksi Non Tunai
Gara-gara Limbah Plastik, Pasokan Air Bersih di Bengalon Kutai Timur Terhenti
Dia memperkirakan, jika RAPBD 2019 bisa rampung bulan Agustus nanti, ada waktu 5 bulan hingga Desember untuk pembangunan SCP.
Kalaupun ada penambahan waktu pengerjaan sekitar 40 dia nilai pembangunan masih terkejar.
"Perhitungan kita, rasanya 4 bulan selesai untuk modif daripada Samarinda Central Park. Karena sudah ditutup, tinggal modifikasi saja," ujarnya.
Pembangunan taman itu, dinilai sudah sesuai dengan desain besar perencanaan RKPD khususnya konsep smart city. Di mana salah satu turunnya adalah branding kota Samarinda.
"Keinginan pak Wali, in sya Allah kita prioritaskan. Kita berharap, sebelum masa pergantian anggota DPRD sudah jadi (SCP)," ucapnya.

Pria di Sampingnya Tiba-tiba Telepon Gading Minta Bertamu, Gisel Langsung Histeris dan Salah Tingkah
Saat Ditanya Andai Gading Nikah Duluan, Gisel Menangis dan Ucapkan Ini ke Calon Ibu Sambung Gempi
Sebelumnnya, diutarakan, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Samarinda, Dadang Airlangga, taman itu, merupakan satu paket rangkaian penataan ruang terbuka hijau di sepanjang tepian Sungai Mahakam.
Persisnya dari Masjid Raya Darussalam hingga samping jembatan kembar Mahakam, sepanjang 4 km.
"Konsepnya, waterfront city, atau kota tepian sungai. Jadi, penataan tepi sungai mendukung keindahan penataan kota, mirip seperti di Singapura, Malaysia dan kota-kota lainnya," ujar Dadang, Rabu (23/1/2019) di sela tinjauan lapangan ke lokasi yang akan di bangun Samarinda Central Park.
Saat ini, pihaknya sedang menunggu kajian dan detail engineering desain dari konsultan pihak ke-3.
Sebagai gambaran, dari maket tiga dimensi di taman itu, nantinya, taman akan berisi, foodcourt, amphitheatre, plaza, dermaga, bangunan menyerupai kapal dan tugu pesut Mahakam yang menjulang tinggi di samping jembatan.
Seolah menyapa siapapun yang datang dan pergi melewati jembatan kembar.

Pembangunan taman ini, direncanakan bertahap menggunakan dana APBD Kota Samarinda yang jumlahnya masih dihitung detail.
"Juni nanti sudah masuk di APBD Perubahan 2019, 2020 dan 2021. Jadi, sebelum pak Wali Kota selesai masa jabatan sudah terbentuk kenang-kenangan masa beliau menjabat. Waterfront city," ujarnya.
Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang menambahkan, dari informasi yang ia dapat, kemungkinan pembahasan APBD Perubahan tahun 2019 ini, lebih cepat di bahas perkiraan bulan April.
Dia menggaransi 100 persen pembangunan taman akan menggunakan APBD Kota Samarinda.
Mengenai jumlah, masih akan dihitung.
"Sehingga saya prediksi banyak waktu, mungkin September ini sudah mulai (pembangunan)," katanya.
Menurutnya masyarakat tak perlu risau akan kemacetan. Sebab, pihaknya sudah menyiapkan dua lahan parkir khusus bagi pengunjung. Satu, di lapangan panjat tebing, satu lagi di Masjid Darun Ni'mah.
"Nanti, di Masjid Darun Ni'mah, kita pasang paving blok. Jadi, orang nanti bayar parkir 100 persen untuk kas masjid," ujar Jaang. (*)