Rawan Kecurangan, Polda dan PSSI Bentuk Satgas Mafia Bola Khusus di Kalimantan Timur

Polda Kaltim dan Asprov PSSI Kaltim membentuk Satgas Mafia Bola karena rawan terjadi kecurangan

Penulis: Zainul | Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunkaltim.co/Nevrianto HP
MENYERANG - Pemain Borneo FC, Ambrizal Umainilo menyerang pertahanan Persipura pada pertandingan Liga 1 di Stadion Segiri Samarinda Kalimantan Timur, Senin (19/8/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Asprov PSSI Kaltim bersama Polda Kaltim membentuk Satgas Mafia Bola.

Pasalnya, di Kalimantan Timur juga dianggap rawan terjadi aksi kecurangan dalam pertandingan sepakbola.

Pembentukan Satgas Mafia Bola ini berkaca dari aksi kecurangan pada pertandingan sepakbola tingkat nasional.

K

Pertandingan sepak bola di wilayah Kalimantan Timur ternyata juga dianggap rawan terjadinya tindak kecurangan yang dapat merugikan sebelah pihak serta dapat merusak citra olahraga dalam dunia sepakbola nasional.

Terlebih lagi klub sepak bola yang ada di wilayah Kalimantan Timur saat ini terdiri dari tiga klub.

Dua diantaranya ada di Liga 2 2019, yakni Persiba Balikpapan dan Mitra Kukar.

Dan Borneo FC bermain di Liga 1 2019.

Untuk mencegah terjadinya aksi kecurangan seperti pengaturan skor dan tindak kecurangan lainnya, Asprov PSSI Kaltim bersama Polda Kalimantan Timur membentuk Satgas Mafia Bola sepanjang jalannya pertandingan LIga 1 2019 maupun Liga 2 2019.

Pembentukan satgas mafia bola tersebut berlangsung pada Selasa (10/9) di Hotel Platinum Balikpapan.

Dihadiri oleh seluruh perwakilan klub sepak bola di wilayah Kalimantan Timur termasuk masing-masing perwakilan suporter.

Direktur Reskrimsus Polda Kaltim, Kombes Pol Budi Suryanto yang memimpin jalannya pembentukan Satgas Mafia Bola tersebut mengatakan ada beberapa hal yang menjadi tugas bagi tim Satgas Mafia Bola tersebut.

KASUS MAFIA BOLA, Mbah Pri Divonis Lebih Lama dari Mbah Putih, Terbukti Lakoni Pidana Suap

Sidang Kasus Mafia Bola: Anggota Komite Wasit PSSI Sebut Terima Rp 30 Juta untuk Nyanyi-nyanyi

Fakta Joko Driyono Ditahan Satgas Antimafia Bola; Alasan Penahanan, Sempat Penuhi Panggilan Polisi

Gelandang Persiba Balikpapan, Stefanus Bungaran.
Gelandang Persiba Balikpapan, Stefanus Bungaran. (Tribunkaltim.co/HO Persiba)

Namun tugas utama mereka adalah membantu Asprov PSSI untuk mengawasi secara ketat sepanjang berlangsungnya pertandingan.

Dan menjamin netralitas sehingga tidak ada tekanan atau intervensi dari pihak mana pun yang menginginkan kemenangan.

"Setiap pertandingan Liga 1 2019 atau Liga 2 2019 itu ada tim anti mafia bola kita yang mengawasi setiap jalannya pertandingan.

Jadi nanti kita akan membantu PSSI supaya pertandingan berjalan netral," katanya

Selain itu kata Kombes Pol Budi Suryanto pembentukan satgas mafia bola ini merupakan tindak lanjut dari satgas mafia bola yang telah dibentuk di pusat dan dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Sementara satgas mafia bola di wilayah Kalimantan Timur dipimpin langsung oleh Kapolda Kaltim.

"Pembentukan satgas ini juga tindak lanjut dari pembentukan satgas pusat yang dipimpin langsung oleh bapak Kapolri.

Di Polda Kalimantan Timur disponsori oleh bapak Kapolda, seperti kita tahu di Kaltim ada salah satu klub di Liga 1 dan dua klub ada di Liga 2.

Yaitu Mitra Kukar dan Persiba Balikpapan yang di liga 1 Borneo FC," katanya.

Lebih lanjut dirinya juga meminta agar mendukung penuh terhadap seluruh klub sepak bola nasional untuk menjadi yang terbaik di Indonesia bahkan ditingkat internasional.

"Kami sepakat bahwa klub klub ini menjadi yang terbaik, kita harus dukung mereka supaya mereka berkiprah di tingkat yang lebih tinggi itu tujaun dari pembentukan Satgas Mafia Bola ini.

Supaya sepak bola ini menjadi tontonan yang menarik dan edukatif jadi bukan tontonan yang menyakitkan bagi masyarakat," pungkasnya. (*)

TONTON JUGA:
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved