Ciptakan Konsumen Cerdas, Walikota Bontang Beri Tips ke Pelajar Agar Tak Tertipu Belanja Online
Walikota Bontang Neni Moernaeni mengajak pelajar di kotanya menjadi konsumen cerdas, terutama saat belanja online
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG — Tren pembelanjaan dalam jaringan (daring) atau belanja online saat ini mengalami peningkatan.
Pengawasan terhadap barang belanjaan para konsumen sangat minim.
Untuk itu, kesadaran dan kewaspadaan dalam berbelanja harus dipahami oleh para konsumen, khususnya mereka dari generasi milenium.
Atas dasar tersebut Pemkot Bontang memberikan pembekalan kepada pelajar di SMA Negeri 1 Bontang.
Pemerintah berharap mereka menjadi kader konsumen cerdas dan menularkan ilmu kepada rekan sebaya mereka.
Walikota Bontang, Neni Moerniaeni membuka kegiatan edukasi konsumen cerdas di SMA Negeri 1 Bontang, Rabu (11/9/2019).
Ratusan pelajar ini mendengarkan materi tentang perlindungan konsumen sebelum transaksi perbelanjaan.
“Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial.
Transaksi melalui jejaring internet harus dilakukansecara hati-hati agar tak tertipu oleh promosi yang didapat,” ujar Neni Moernaeni di hadapan ratusan pelajar.
Ia menjelaskan, pemahamam tentang hak-hak konsumen masih rendah.
Para konsumen pun pasif untuk menuntut hak mereka jika merasa dirugikan.
Padahal regulasi tentang perlindungan konsumen sudah mengatur penegakam hak pembeli.
“Tingkat pemberdayaan konsumen di Indonesia relatif rendah, konsumen belum mampu memperjuangkan haknya sebagai konsumen.
Serta tidak mau menuntut haknya apabila merasa dirugikan,” katanya.
• Seluruh Pelajar di Bontang Bakal Dapat Tas, Seragam dan Sepatu Sekolah, Disalurkan Bulan Ini
• DPP Golkar Tunjuk Putra Walikota Neni Moernaeni Jadi Ketua DPRD Bontang, Pecah Rekor Suara
• Agus Haris Geser Posisi Etha Rimba Paembonan dari Kursi Wakil Ketua DPRD Bontang
Menyikapi kondisi tersebut, agenda edukasi konsumen bagi pelajar diharapkan mampu menciptakan konsumen cerdas dari generasi muda.
Mereka sebagai kelompok pembaharuan juga mampu mengkampanyekan hak-hak konsumen.
“Transaksi elektronik sangat massif saat ini.
Melalui gawai pun perbelanjaan bisa dilakukan.
Namun, perlu kewaspadaan dan ketelitiam selama berbelanja agar tak dirugikan,” pungkasnya. (*)