DPP Golkar Tunjuk Putra Walikota Neni Moernaeni Jadi Ketua DPRD Bontang, Pecah Rekor Suara
Putra Walikota Bontang Neni Moernaeni, Andi Faizal Sofyan Hasdam ditunjuk DPP Golkar sebagai Ketua DPRD Bontang
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar menunjuk Andi Faizal Sofyan Hasdam sebagai Ketua DPRD Bontang periode 2019-2024.
Putra Walikota Bontang Neni Moernaeni, Andi Faizal Sofyan Hasdam ditunjuk DPP Golkar sebagai Ketua DPRD Bontang
Keputusan tersebut menyusul SK DPP Golkar tentang penunjukan Ketua DPRD Bontang yang diterima mulai hari ini, Selasa (10/9/2019).
Putra kedua Walikota Bontang, Neni Moernaeni ini menyisihkan dua kandidat Ketua DPRD lainnya, Rustam HS dan ketua dewan incumbent Nursalam.
“Penunjukan saya sebagai Ketua DPRD merupakan ranah dari DPP Golkar.
Jadi sebenarnya saya tidak tahu menahu soal ini,” ujar Andi Faiz -sapaan akrab Andi Faizal saat ditemui di rumahnya, Selasa (10/9) petang.
Andi Faiz mengaku pertama kali mengetahui DPP menunjuk dirinya sebagai Ketua DPRD Bontang dari kandidat lain, Nursalam.
Kabar tersebut ia terima sepekan lalu kala dihubungi Nursalam.
Menurutnya, alasan dirinya dipercaya oleh DPP Golkar sebagai ketua karena sejumlah pertimbangan, misalnya peraih suara tertinggi dari Pileg 2019 kemarin.
• Agus Haris Geser Posisi Etha Rimba Paembonan dari Kursi Wakil Ketua DPRD Bontang
• Mekanisme Pembahasan Anggaran Diubah, Komisi DPRD Bontang Ikut Bahas APBD
• Pansus DPRD Bontang Atur Sanksi Terkait Pakaian Resmi, Agus Haris: Jangan Pakai Kaos Lagi saat Rapat

Suara sah yang diperoleh Andi Faiz sebanyak 4.600 suara.
Jumlah tersebut menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah Pileg di Kota Bontang.
“Menurut saya mungkin karena meraih suara tertinggi kemarin, tapi itu perasaan saya saja,” ungkapnya.
Pun demikian, sebagai pendatang baru di Parlemen Bontang dirinya tak menutup diri untuk bersinergi dengan sejumlah politisi yang lebih senior.
Dirinya bakal membutuhkan bantuan dari para anggota dewan yang lebih berpengalaman di DPRD Bontang.
“Pasti saya bersama-sama dewan yang lebih berpengalaman untuk bekerja sama-sama sekaligus berbagi pengalaman dna butuh banyak bimbingan dari mereka,” pungkasnya. (*)