Ketagihan Dapat Upah Rp 20 Juta, Mahasiswi Asal Makassar Ini Jadi Kurir Sabu Internasional
Merasa profesi sebagai kurir sabu internasional menjanjikan, seorang mahasiswi asal Makassar, Sulawesi Selatan ketagihan.
Entah karena shock ataukah takut, rentetan pertanyaan itu tetap saja tak dijawab oleh Yettie.
Karena terus bungkam, YA terpaksa digelandang polisi ke Mapolsek Karang Pilang, malam itu juga.
Kanit Reskrim Polsek Karang Pilang Iptu Wardi Waluyo mengungkapkan, YA merupakan ibu rumah tangga yang bekerja sebagai kurir narkoba.
Bisnis jasa antar barang haram yang ia lakukan itu telah berjalan selama tiga tahun.
"Selama itu belum pernah ketangkap dan baru ini dia ketangkap," kata Wardi saat dihubungi TribunJatim.com, Rabu (7/8/2019).
Bahkan, Wardi mengatakan, jumlah pengiriman yang dilakukan YA sudah tak terhitung lagi.
"Hampir setiap hari dia lakukan pengiriman barang," ungkapnya.
Namun anehnya, kendati sudah cukup lama menggeluti bisnis antar barang haram ini, ternyata hasil tes urin YA 'negatif' zat nakotika.
"Dia cuma kurir, pengakuannya tidak menggunakan sabu, dan hasil tes urinnya negatif," jelasnya.
Tak cuma menginterogasi YA, ungkap Wardi, personelnya juga menggeledah kediaman pelaku untuk mencari barang bukti lainnya.
Hasilnya, polisi menemukan narkotika jenis selain sabu-sabu dalam jumlah lumayan.
Diantaranya, sepoket sabu 7.38 gram, 32 butir pil ekstasi warna pink, dan 13 butir pil ekstasi warna unggu.
Ada pula dua butir pil ekstasi warna coklat dan sebuah kantong plastik ganja seberat 314.40 gram.
Berbagai barang haram tersebut disimpan dalam kulkas.
"Tidak ada tempat khusus (tersembunyi), nyimpanya ternyata di dalam kulkas, wah makanya awet," ungkapnya.