Ketagihan Dapat Upah Rp 20 Juta, Mahasiswi Asal Makassar Ini Jadi Kurir Sabu Internasional
Merasa profesi sebagai kurir sabu internasional menjanjikan, seorang mahasiswi asal Makassar, Sulawesi Selatan ketagihan.
Kepada polisi, YA mengaku secara terpaksa menjalankan bisnis jasa antar tersebut sebagai cara membiayai kebutuhan hidup dirinya dan seorang anaknya.
Apalagi semenjak diceraikan suaminya, YA mengaku hanya bisa mengandalkan uang menjadi kurir narkoba.
"Uang hasilnya untuk biaya hidup, dia punya anak satu dan sudah besar, dia kondisinya janda, berpisah dengan suami," katanya.
Wardi menuturkan, semua barang haram yang diperoleh YA berasal dari jaringan narkotika di lembaga pemasyarakatan (Lapas).
Uang para pembeli narkotika langsung masuk ke rekening penjual yang ada di lapas.
Sementara itu, YA hanya menjalankan instruksi dari orang yang mengendalikannya dari lapas.
"Uangnya masuk ke bosnya yang di lapas, lalu dia hanya pelaksana aja," ungkapnya.
Lalu bagaimana sistem upah yang diterima YA sebagai kurir?
Wardi mengungkap, upah kerja kurir YA akan dikirim langsung dari rekening pengedar di lapas ke rekening milik YA.
Lantaran penasaran jumlah uang hasil bekerja sebagai kurir, polisi mencoba melihat jumlah saldo nomor rekening kartu anjungan tunai mandiri milik YA.
"Apa karena keluar masuk keluar masuk itu ya. Pas kami cek kemarin uang direkeningnya dia cuma tersisa sekitar Rp 700 Ribu atau Rp 2 Juta gitu," jelasnya.
Mengetahui hanya sekian jumlahnya, polisi akhirnya menguras semua uang dalam rekening untuk diberikan pada pihak keluarga yang ditinggalkan YA selama menjalani masa hukuman di penjara.
"Ya rekeningnya saya sita, tapi isinya saya ambil lalu saya kasihkan ke keluarganya," tandas Wardi. (*)
TONTON JUGA: