Rela Kubur Mimpi Jadi Jenderal, Mantan Ketua KPK Ini Akui Ada Kelompok Taliban di Internal KPK
Busyro Muqoddas menjelaskan kelompok Taliban yang dimaksud adalah sejumlah penyidik tetap KPK yang merupakan mantan anggota Polri
"Ini pembunuhan KPK secara perlahan seperti menggunakan kursi listrik dan disetrum perlahan-lahan, tapi lama-lama mati juga. Budaya asli sebagai lembaga independen akan hilang," lanjutnya.
M Busyro Muqoddas juga menilai, keberadaan dewan pengawas yang dibentuk oleh presiden tidak mempunyai tujuan pembentukan yang jelas.
"Dewan pengawas itu tidak ada urusannya dengan DPR dan pemerintah. Tapi dewan pengawas ini dibentuk oleh presiden dan siapapun presidennya adalah petugas parpol. Dan elite parpol pasti mempunyai kepentingan bisnis," ucapnya.
Tanggapan Jokowi soal revisi UU KPK
Jokowi menyampaikan empat poin penolakan terhadap revisi UU KPK yang diajukan oleh DPR.
Jokowi menyebutkan, KPK harus tetap menjadi lembaga terkuat dalam pemberantasan korupsi.
Hal itu disampaikan Jokowi saat jumpa pers di Istana Kepresidenan, dalam saluran YouTube KOMPASTV, Jumat (13/9/2019).
Menurut Jokowi, substansi revisi UU KPK yang tidak ia setujui berpotensi mengurangi efektivitas kerja KPK.
"Saya tidak setuju terhadap beberapa substansi RUU (revisi-red) inisiatif DPR ini yang berpontensi mengurangi efektivitas tugas KPK," ucap Jokowi.
Poin pertama revisi UU KPK yang tidak disetujui Jokowi yakni tentang kewajiban KPK memperoleh izin pihak eksternal untuk melakukan penyadapan.
Respon Warga Samarinda Kala Dikunjungi Walikota Andi Harun dan Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Suami Tugas di Papua, Istri Anggota TNI Malah Selingkuh dengan Senior Suami, Awalnya Sempat Menolak |
![]() |
---|
BERLANGSUNG Live Streaming Ikatan Cinta RCTI Hari Ini, Al dalam Masalah, Andin Kembali ke Nino? |
![]() |
---|
Alasan Gibran Pilih Kijang Innova Jadi Mobil Dinasnya, Anak Jokowi Tetap Dapat Mobil Bekas |
![]() |
---|
Kondisi Kesehatan Nia Ramadhani Mengkhawatirkan, Penglihatannya Terancam, Terkuak Kala di Amerika |
![]() |
---|