Yaser Arafat Syahrir Kembalikan Formulir ke PDIP, Beber Kekuatan di Pilkada Balikpapan 2020
Yaser Arafat Syahrir jadi orang kedua yang mengembalikan dokumen penjaringan bacalon PDIP untuk Pilkada Balikpapan tahun 2020
Golkar masih melihat langkah politik kandidat yang bermunculan dalam penjaringan bacalon yang dilakukan partai politik di Balikpapan.
"Kami mengapresiasi kandidat yang sudah bermunculan saat ini.
Tokoh-tokoh tampak antusias berkontribusi meramaikan kontestasi politik di Balikpapan," ungkapnya.
Saat ditanya sikap Golkar melihat penjaringan parpol lain, Andi Arif Agung pun mengapresiasi langkah politik parpol yang duluan membuka penjaringan bacalon.
Kendati hingga sampai saat ini Golkar tampak pasif, dengan belum terlihatnya kader atau calon yang diusung mendaftar dalam penjaringan parpol di Balikpapan
"Kalau mendaftar ke partai lain, tidak pas situasi.
Kalau untuk berkoalisi sangat terbuka dan waktunya, kan, masih panjang," tuturnya saat ditanya mengapa belum ada pergerakan merapat atau mendaftar ke penjaringan parpol lain.
Ketua Fraksi Golkar di parlemen Balikpapan ini menilai dengan posisi Golkar sebagai partai pemenang Pileg 2019 di Balikpapan, yang bisa mengusung calon sendiri kurang 'pas' untuk mendaftar di penjaringan parpol lain.
"Mendaftar ke partai lain rasanya kurang pas, Pak Rahmad sebagai ketua partai pemenang, yang mempunyai tiket yang bisa mengusung calon sendiri di Pilkada Balikpapan," tambahnya.
Namun, Andi Arif Agung menyebut peluang koalisi masih terbuka lebar hingga sebelum masa pendaftaran resmi bacalon Pilkada Balikpapan oleh KPU ditutup.
Tak otomatis ketika mereka tak berpartisipasi di penjaringan parpol lain, maka pintu koalisi tertutup.
"Mekanismenya saat ini hanya di komunikasi politik pada tahapan menuju koalisi, yang hendak bergabung ke Golkar," tuturnya.
Nah, soal penjaringan partai Golkar, Andi Arif Agung mengatakan saat ini tengah menunggu juklak DPP Partai Golkar soal petunjuk dan mekanisme penjaringan bacalon Pilkada Balikpapan.
"Pak Rahmad beberapa hari terakhir, intens diskusi, beliau masih wait and see, menunggu momentum yang pas.
Pastinya nanti ketika beliau sudah mendapat momentum pas, kita dikumpulkan untuk membahas persoalan teknis penjaringan," jelasnya.
(*)