3 Bulan Sebelum G30S/PKI Meletus, Ahmad Yani Sempat Berkunjung ke Kaltim dan Mendarat di Sepinggan

3 bulan sebelum peristiwa G30S/PKI meletus, Jenderal Ahmad Yani ternyata sempat mengunjungi Kaltim

Penulis: Doan Pardede | Editor: Budi Susilo
NET/Tribun Manado
7 korban keganasan G30S/PKI 

9. Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo

Brigjen Anumerta Katamso Darmokusumo lahir di Sragen, 5 Februari 1923.

Tak seperti pahlawan revolusi sebelumnya, Brigjen Katamso pada hari terjadi pemberontakan sedang bertugas di Yogyakarta.

Beliau kemudian diculik, dipukuli tubuhnya dengan mortar motor.

Kemudian dimasukkan ke lubang yang sudah disiapkan anggota PKI.

Peristiwa ini terjadi di wilayah Kentungan.

10. Kolonel Sugiono

Kolonel Anumerta R. Sugiyono Mangunwiyoto, lahir di Gunung Kidul, 12 Agustus 1926.

Beliau bersama Brigjend Katamso merupakan korban penculikan PKI di daerah Yogyakarta.

Keduanya dikuburkan pada lubang yang sama dan mayatnya diketemukan setelah 20 hari berlalu.

Ahmad Yani kunjungi Samarinda 3 bulan sebelum G30S/PKI meletus

3 bulan sebelum G30S/PKI meletus, Pahlawan Revolusi Ahmad Yani ternyata sempat berkunjung ke Kaltim, yang saat ini ditunjuk menjadi lokasi ibu kota baru Indonesia.

Kedatangan Ahmad Yani ini diketahui dari unggahan akun facebook Muhammad Sarip dari Lembaga Studi Sejarah Lokal Komunitas Samarinda Bahari (Lasaloka-KSB) bulan Februari 2019 lalu.

Saat itu, Muhammad Sarip mengunggah salah satu aktivitas penting Kaltim Abdoel Moeis Hassan, tokoh asal Kaltim yang diusulkan menjadi Pahlawan Nasional saat menjabat Gubernur Kaltim.

Dalam unggahannya, Muhammad Sarip juga turut menyertakan foto saat Jenderal Ahmad Yani disambut oleh Gubernur Kaltim saat itu Abdoel Moeis Hassan dan Pangdam IX Mulawarman Brigjen Sumitro di Bandara Sepinggan Balikpapan, yang kini sudah berganti nama menjadi Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan.

"Tiga bulan sebelum menjadi korban Gerakan 30 September 1965, Menteri Panglima Angkatan Darat Letjen Ahmad Yani berkunjung ke Kaltim. Saat mendarat di Bandara Sepinggan Balikpapan, Jenderal Yani disambut oleh Gubernur Abdoel Moeis Hassan dan Pangdam IX Mulawarman Brigjen Sumitro.

Foto langka ini disumbangkan langsung oleh pemotretnya, Harsono, kepada Dinas Kebudayaan Kota Samarinda, baru-baru ini.

Sebagai pemimpin daerah di wilayah yang menjadi arena langsung gerakan Dwikora (Ganyang Malaysia dan anti-nekolim), Abdoel Moeis Hassan punya peran penting. Pejuang '45 ini berhasil menjaga stabilitas politik di Kaltim, antara lain dengan mencegah aksi radikal massa dan tentara yang akan membakar keraton Sultan di Tenggarong pada 1964.

Tokoh pahlawan Kaltim ini telah menyelamatkan warisan budaya Kutai. Dalam waktu dekat, sejarah perjuangan Abdoel Moeis Hassan akan diseminarkan secara nasional," kata Muhammad Sarip.

Muhammad Sarip sendiri ketika dikonfirmasi, Selasa (26/2/2019) mengatakan bahwa seputar kedatangan Jenderal Ahmad Yani tersebut pernah diceritakan langsung oleh Harsono, fotografer yang mengabadikan momen Jenderal Ahmad Yani tiba di Sepinggan saat itu.

(TribunKaltim.co/Doan Pardede)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved