Darurat Kabut Asap
Dikabarkan Kualitas Udara Kota Bontang Buruk Karena Kabut Asap, Begini Penjelasan DLH Bontang
DLH Bontang, Anwar Sadat mengatakan pemeriksan kualitas udara dilakukan selama seharian penuh untuk satu lokasi.
Dokter yang bertanggungjawab di Poli Paru rumah sakit plat merah ini mengungkapkan, belum ada pasien, baik dewasa maupun anak yang menderita ISPA akibat kabut asap yang melanda PPU sejak seminggu lalu tersebut.
Namun hari ini, ia menangani sedikitnya 5 pasien rawat jalan penderita asma yang penyakitnya kambuh akibat asap.
"Pasien yang saya tanya, mengatakan asmanya perlahan kambuh sejak ada asap ini, sekitar seminggu belakangan.
Dari yang penyakit asma nya sudah mulai stabil, dosis obatnya sudah dikurangi, mulai naik lagi," tuturnya.
"Yang pernapasannya terganggu atau infeksi, karena paparan asap langsung belum ada yang kami tangani," tegasnya.
Ita Haryatie berpesan, karena kondisi cuaca yang cukup terganggu akhir-akhir ini akibat asap, utamanya jika kondisi asap yang cukup pekat, untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.
Jika dalam keadaan yang mengharuskan keluar rumah, gunakan masker. Masker berfungsi untuk mencegah partikel-partikel beracun dari asap terhirup langsung dan masuk kedalam tubuh.
Masyarakat diminta mengonsumsi makanan bergizi seimbang, buah dan sayur serta perbanyak minum banyak air putih.
"Fungsinya untuk memperkuat daya tahan tubuh kita. Berlaku untuk semua usia, namun yang rentan dan beresiko tinggi adalah orang tua, bayi dan anak kecil, juga ibu hamil," pungkasnya.
(Tribunkaltim.co/Ichwal Setiawan)