Darurat Kabut Asap
Kabut Asap Menurun, Wakil Bupati Berau: Saya Baru Tenang Kalau Titik Api Sudah Nol!
Pemkab Berau bersama jajaran Polres Berau, Kodim Tanjung Redeb, Skadron 13 Helikopter Serbu, BMKG gelar rapat koordinasi.
Sementara itu, Kepala BMKG Berau, Tekad Sumardi membenarkan, selai faktor kekeringan akibat kemarau, kebakaran dan bencana kabut asap ini dipengaruhi oleh angin.

Tekad Sumardi mengatakan, selama puncak kabut asap berlangsung, pihaknya sempat memantau ada 121 titik api.
Kemudian terus mengalami penurunan menjadi 60 titik, 50 titik, kemudian 48 titik dan hari Rabu (18/92019) ini menurun menjadi 25 titik.
"Kabut asap sudah menurun, jarak pandang sudah meningkat menjadi 1.500 meter. Tetapi layanan penerbangan belum dibuka karena jarak minimal (3.500 meter) belum terpenuhi," jelasnya.
Asap kiriman, menurut Tekad Sumardi berasal dari Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
"Karena arah angin dari sana, juga dipengaruhi suhu udara tinggi dan kelembapan yang rendah," jelasnya.
Penurunan kabut asap ini diklaim sebagai hasil dari upaya bersama pemadaman kebakaran di sejumlah kecamatan, seperti Tabalar, Segah, Sambaliung, Teluk Bayur dan sebagainya.
Kepala BPBD Berau, Thamrin mengatakan, menurunya karhutla karena pihaknya bersama TNI, Polri dan masyarakat, bahu membahu memadamkan api.