Imam Nahrawi Tersangka
Keluarga Imam Nahrawi Sangat Terpukul Setelah Penetapan Tersangka oleh KPK, 'Ini Risiko Jabatan'
Terungkap reaksi keluarga Menpora Imam Nahrawi, setelah penetapan status tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kenapa Pak, kenapa?" tanya @DilianaPertiwi.
"Padahal dia Menpora kesayangan atlet," timpal @enienie.
"Padahal si bapak kinerjanya bagus selama jadi Menpora. Huft," ujar @miaaauuliiaa__.
Saat ini, Twitter pribadi Imam Nahrawi tengah dikunci.
Tak hanya itu, kolom komentar Instagramnya juga telah dinon-aktifkan.

Dilansir Tribunnews, Imam Nahrawi menjadi menteri kedua di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menjadi tersangka kasus dugaan suap.
Sebelumnya, Idrus Marham yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial diduga menerima suap bersama tersangka Eni Maulani Saragih.
Komentar Wakil Ketua KPK
KPK menyesalkan terjadinya praktik suap dan gratifikasi yang diduga dilakukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan asisten pribadinya, Miftahul Ulum.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan anggaran yang dikorupsi Imam Nahrawi dan Miftahul Ulum berdampak buruk bagi masa depan Indonesia.
Seharusnya, anggaran tersebut bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan prestasi atlet dan kapasitas pemuda Indonesia.
"Jika anggaran-anggaran yang seharusnya digunakan untuk memajukan prestasi atlet dan meningkatkan kapasitas pemuda-pemuda Indonesia malah dikorupsi, dampaknya akan sangat buruk untuk masa depan bangsa," ujar Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (18/9/2019).
• Revisi Undang-undang KPK Berjalan Mulus, Barter dengan Pemindahan Ibu Kota Negara di Kaltim?
Alexander Marwat menegaskan suap, gratifikasi, dan ketidakpatuhan melaporkan gratifikasi mengganggu upaya pemerintah mencapai tujuannya.
Apalagi, bidang olahraga dan kepemudaan merupakan sektor krusial mengingat Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2045 mendatang.
"Apalagi kali ini dilakukan oleh pucuk pimpinan teratas dalam sebuah kementerian yang dipercaya mengurus atlet dan pemuda Indonesia," kata Alexander Marwata. (*)