Suci Susanti Penerima Permata Award Lulusan Akbid Asal Berau Siap Jadi Bidan di Daerah Terpencil

Usai menempa pendidikan di bangku kuliah sekitar 3 tahun, 46 wisudawati Akademi Permata Husada Samarinda siap mengarungi dunia kerja mengemban tugas

Penulis: Nevrianto | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUN KALTIM/ NEVRIANTO
Lulusan Akbid Permata Husada bidan Suci Susanti saat menerima penghargaan Permata Award dari Perwakilan Gubernur Kaltim,Plt Kepala Biro Kesra Provinsi Muhammad Suhaidi pada  wisuda angkatan X di Swiss-Bellhotel Borneo Samarinda jalan Mulawarman Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (19/9/2019) 

Otomatis kerjasama dan komunikasi lebih baik, adaptasi cepat, saat lulus kuliah magang langsung diterima kerja.

Alhamdulilah mulai 2 tahun lalu  alumni kami mulai 2017 dijalankan magang 4 bulan hasilnya tidak ada bidan yang menganggur," jelasnya.

KOMPAK-Wisudawati Akbid Permata Husada angkatan X memyempatkan berfoto seusai wisuda di Swiss-Bellhotel Borneo Samarinda jalan Mulawarman Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (19/9/2019
KOMPAK-Wisudawati Akbid Permata Husada angkatan X memyempatkan berfoto seusai wisuda di Swiss-Bellhotel Borneo Samarinda jalan Mulawarman Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (19/9/2019 (TRIBUN KALTIM/ NEVRIANTO)

Yulaeka juga berharap pada  Pemerintah pembagian bidan di wilayah terpencil merata dan untuk para bidan diharapkan bisa mengembangkan wilayah masing masing.

"Para wisudawati yang hadir hari ini dari Kabupaten Kutai Timur, Mahakam Hulu, Samarinda dan sekitarnya, Berau bahkan ada Sulawesi Utara.

Seorang bidan hendaknya mendahulukan pengabdian yang lebih penting, sedangkan untuk rezeki atau penghasilan Insya Allah pasti ada," harapnya.

Seorang Bidan asal Berau penerima Young Permata Award, Suci Susanti mengaku selama 3 tahun kuliah  di Akademi Permata Husada merasa menikmati dan kini magang di Klinik Bidan Ratri  Samarinda.

7 Pelaku Pembakar Lahan di Berau Ditangkap, Wakil Bupati Tinjau Langsung Lokasi Kebakaran

Kabut Asap Masih Pekat, BMKG Berau Belum Cabut Peringatan Cuaca Ekstrem

"Alhamdulilah enak kuliah dan  pastinya pengalaman baru seperti adanya pendidiman tambahan, pijat ibu hamil dan memijat bayi.

Saya ingin jadi bidan karena tergerak dari hati saya yang awalnya ingin bekerja di dunia kesehatan sebagai dokter namun karena pendidikan dokter pada umumnya lama jadinya memilih profesi bidan.

Dan latar belakang lainnya memang sedikit klinik Ibu dan anak di Berau.

Dan Insya Allah sesuai  encana, saya  siap ditugaskan dimanapun akan dibicarakan dengan orangtua sesuai motivasi saya, jika orang lain bisa dan saya pasti juga bisa," ujarnya dengan percaya diri.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved