Dangkalnya Muara Sungai Ampal, hingga Nelayan Tak Bisa Melaut, Minta Dinas Terkait Bertindak

Dangkalnya Muara Sungai Ampal, hingga Nelayan Tak Bisa Melaut, Minta Dinas Terkait Bertindak

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Ho / dok pribadi
Kondisi Muara Sungai Ampal kelurahan Damai, Kecamatan Balikpapan Selatan yang dangkal akibat sidemtasi dan menyebabkan para nelayan tak bisa melaut 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Beberapa nelayan yang berada di kawasan RT 25 Kelurahan Damai belakangan ini tak bisa keluar untuk melaut.

Hal ini disebabkan tingginya sedimentasi, sehingga muara Sungai tertutup dan membuat perahu nelayan hanya terparkir tak jauh dari rumahnya, Sabtu (21/9/2019).

//

Sudah tiga bulan lamanya perahu-perahu nelayan tersandar. Selama itu pula para nelayan tak melaut.

Informasi yang diterima TribunKaltim.co, dari bulan Juni sampai September ini nelayan menggantungkan nasibnya di daratan.

Waspada Nelayan, Gelombang Tinggi Capai 2,5 Meter

Selain faktor pendangkalan Muara Sungai, gelombang yang sedang tinggi juga menjadi penyebab para nelayan tak melaut.

"Perahu nelayan tertahan di dalam Sungai, bahkan kemrin ada nelayan yang maksa mau keluar akhirnya perahunya kandas dan tenggelam di Muara, karena menghantam tunggul di dasar sungai," kata Arbain Ketua Nelayan KUB Kelurahan Damai.

Nelayan Perlu Waspada, Gelombang di Perairan Balikpapan Capai 2 Meter

Pendangkalan Muara Sungai tersebut mengakibatkan akses buat nelayan tidak bisa melaut untuk mencari nafkah.

Arbain pun mengatakan, selain akibat abrasi gelombang laut, sedimentasi dan sampah menyebabkan Muara Sungai Ampal menyempit.

Jalan Berpasir dan Berkerikil, DLH Balikpapan Bakal Bersihkan Sedimentasi Sesaat Setelah Hujan

"Ini bisa berdampak banjir di Hulu Sungai Ampal, karena Muaranya tertutup jadi air dari arah kota tidak lancar keluar ke laut, sehingga tertahan dan menyebabkan banjir," ungkap Arbain.

Menurutnya, apabila ada hujan deras pasti akan terjadi banjir karena muaranya buntu, diharapkan pihak terkait membuka mata agar segera merespon dan bertindak.

Kondisi Muara Sungai Ampal kelurahan Damai, Kecamatan Balikpapan Selatan yang dangkal akibat sidemtasi dan menyebabkan para nelayan tak bisa melaut
Kondisi Muara Sungai Ampal kelurahan Damai, Kecamatan Balikpapan Selatan yang dangkal akibat sidemtasi dan menyebabkan para nelayan tak bisa melaut (Ho / dok pribadi)

Sementara itu, Agus Salim Sekretaris RT 25 Kelurahan Damai, Kecamatan Balikpapan Selatan pun membenarkan hal itu.

Ia berharap dinas terkait segera bertindak agar para nelayan bisa kembali mencari nafkah.

"Kasian nelayan tidak bisa melaut, semoga Dinas PU atau lainnya bisa cepat bertindak," kata Agus Salim.

Bupati PPU Abdul Gafur Masud Serahkan Bantuan Gratis kepada 14 Kelompok Nelayan

Sejak Agustus nelayan waspada angin kencang dan gelombang tinggi

BMKG Balikpapan mengeluarkan peringatan ancaman gelombang tinggi 1,25 - 2 meter di wilayah perairan Balikpapan, perairan Kotabaru dan Selat Makassar.

"Adanya awan gelap alias cumolonimbus di perairan dapat menimbulkan angin kencang, dan menambah tinggi gelombang," kata Kepala BMKG Balikpapan Ibnu Sulistyono, Jumat (23/8/2019).

Lebih lanjut Ibnu mengimbau, untuk memperhatikan resiko tinggi dalam pelayaran. Bagi perahu nelayan waspada kecepatan angin di atas 15 knot, dengan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Pun dengan kapal tongkang yang terancam diterpa gelombang lebih dari 1,5 meter. Kapal Feri waspadai gelombang di atas 2,5 meter.

Sementara gelombang di atas 4 meter berpotensi mengancam pelayaran kapal kargo atau pesiar.

"Nelayan harus pertimbangkan kondisi tersebut sebelum melaut. BMKG juga mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir akan potensi gelombang tinggi," ujarnya.

Prediksi cuaca di perairan Balikpapan, Perairan Kotabaru, Selat Makassar bagian tengah dan Selat Makassar bagian utara diprakirakan berawan.

Di darat, menurut prakiraan cuaca BMKG Balikpapan pada Senin (26/8/2019) tak ada potensi hujan di Balikpapan.

Pada pagi hari cuaca berawan alias mendung hampir terjadi di seluruh seluruh kawasan.

Jelang siang Balikpapan Timur masih diselimuti awan tebal.

Sementara kawasan lainnya cerah berawan. Kondisi cuaca yang sama berlanjut hingga malam hari.

Kawasan Balikpapan Kota yang pertama berpotensi hujan lokal pada malam hari.

Kemudian hampir semua kawasan menyusul hujan lokal, jelang malam hari hingga Selasa (27/8/2019) dini hari.

Soal suhu rata-rata 22-29 derajat di 6 Kecamatan Balikpapan. Suhu paling rendah 22 derajat dapat dirasakan di kawasan Balikpapan Kota di waktu tertentu.

Sementara kecepatan angin diprediksi 10-20 knot. Balikpapan Timur jadi kawasan yang berpotensi ditiup angin kencang 20 knot.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved